
Sumber Gambar: Sergei Akulich dari Pexels
- Growing on Test untuk Menguji Kesehatan Benih untuk mengetahui cara menguji kesehatan benih dengan metode growing on test.
Sobat Tania yang pernah membeli benih pasti pernah melihat tulisan kadaluarsa benih pada kemasan benih. Pernahkah kalian bertanya-tanya apakah arti dari tulisan kadaluarsa tersebut? Atau benarkah benih dapat mengalami kadaluarsa? Yuk simak bersama penjelasannya.
Benih kadaluarsa merupakan benih dengan masa aktif yang telah melampaui batas dan akan mengalami kemunduran kualitas apabila dibudidayakan. Benih yang kadaluarsa sebenarnya masih dapat digunakan, tanggal kadaluarsa pada kemasan hanya menunjukkan berapa lama benih tersebut disimpan. Beberapa faktor yang dipengaruhi oleh kadaluarsa benih antara lain adalah daya berkecambah benih dan vigor benih. Semakin lama benih disimpan, cadangan makanan yang terdapat di dalam benih akan semakin berkurang, sehingga cadangan energi untuk benih dapat bertunas juga berkurang. Akibatnya, hasil pertumbuhan benih kadaluarsa dan hasil panennya juga terbatas.
Apabila Sobat Tania tetap ingin menumbuhkan benih yang telah kadaluarsa, benih tersebut perlu diberi beberapa perlakuan terlebih dahulu untuk meningkatkan vigor benih. Perlakuan atau teknik invigorasi yang umum dilakukan adalah priming, yaitu teknik untuk mengatur jumlah air yang diimbibisi oleh benih serta mengatur kecepatan masuknya air ke dalam benih. Salah satu contoh teknik ini adalah perlakukan hydropriming atau teknik hidrasi-dehidrasi, dan menggunakan air sebagai medianya. Beberapa contoh hydropriming dapat menggunakan air kelapa, ekstrak jagung, pisang ambon, tauge, maupun ekstrak tomat.
Sekian penjelasan mengenai kadaluarsa benih, apabila Sobat Tania tertarik untuk memulai bertani sendiri dari rumah, Sobat Tania dapat memesan Kit Menanam berupa seedpack yang berisikan tiga benih pilihan dan media tanam, dilengkapi dengan panduan menanam serta bergabung dalam grup Whatsapp Bertani Bersama Tania. Selamat mencoba dirumah ya!