article-image

Sumber Gambar: Engin Akyurt dari Pexels

Baca Juga

Lahan di area pesisir pantai selama ini dikenal sebagai lahan pasir dengan yang tingkat produktivitas rendah. Lahan pasir, utamanya di daerah pesisir pantai memiliki ciri-ciri berupa: tekstur pasir, kandungan hara dan bahan organik yang rendah, daya penyimpanan air rendah, suhu tanah yang tinggi di siang hari, serta kecepatan angina dan laju evaporasi atau penguapan yang tinggi. Beberapa faktor tersebut menyebabkan rendahnya produktivitas di lahan-lahan pasir tersebut. Umumnya, tanaman yang dapat tumbuh pada lahan berpasir adalah tanaman palawija dan beberapa jenis sayuran seperti cabai dan bawang merah. Namun, akhir-akhir ini petani di beberapa daerah seperti di pesisir selatan Bantul dan Kulon Progo (Daerah Istimewa Yogyakarta), serta Palangkaraya (Kalimantan Tengah) mulai mengembangkan budidaya sayur dan buah-buahan di lahan pasir. Salah komoditas yang digiatkan adalah melon. Tanaman melon adalah tanaman buah semusim yang tumbuh merambat. Melon umumnya dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 800 mdpl pada tanah gembur dan kaya akan bahan organik. Bagaimana tanaman melon dapat tumbuh di lahan pasir?

Strategi Budidaya Melon di Lahan Pasir

Berikut adalah beberapa langkah dalam budidaya melon di lahan berpasir.

Persiapan Lahan Lahan pasir yang akan ditanami melon dibentuk bedengan kemudian diberi pupuk dasar pukan (pupuk kandang) dan dolomit yang dicampur rata dengan komposisi pukan 1,5 kg/tanaman dan dolomit 75 gram/tanaman. Pupuk dimasukkan ke dalam lubang bedengan, kemudian bedengan ditutup dengan mulsa plastik dan dilubangi sesuai dengan jarak tanam.

Penanaman dan Pemupukan Bibit melon yang sudah berusia 12-15 hari ditanam pada lubang dan sebaiknya dilakukan di sore hari agar tanaman tidak layu. BIbit yang telah ditanam kemudian disiram dan dilakukan pemasangan ajir atau kayu penyangga. Pemupukan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 3 hari menggunakan NPK 15:15:15 dengan dosis 2-3 gram/tanaman. Setelah tanaman berumur 1 minggu, dilakukan pemupukan dengan pupuk organik atau KCl setiap minggunya. Tanaman yang mulai berbunga diberi pupuk Gandasil D (warna hijau) dengan dosis 2-3 gram/tanaman.

Pengendalian OPT Hama yang menyerang melon umumnya adalah Trips (kutu daun), penggerek daun, lalat buah, ulat daun, kumbang daun serta tungau. Beberapa bentuk pengendalian OPT antara lain dengan membuat perangkap kuning, menyemprot dengan pestisida yang aman, maupun memangkas bagian tanaman yang terserang.

Pemangkasan Pemangkasan dilakukan setiap hari pada tunas yang tumbuh pada ketiak daun yang bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan vegetatif dan agar hasil buah maksimal.

Pengairan Pengairan dapat dilakukan dengan menyalurkan air ke dalam parit atau antar bedengan sampai bedengan terendam air. Umumnya dilakukan 1 minggu sekali dengan menyesuaikan kondisi lahan. Alternatif lainnya adalah dengan impus selang plastik dan dibuat jaringan untuk menyalurkan air di bawah mulsa atau plastik penutup tanah.

Pemeliharaan Buah Pilihlah buah yang muncul pada ruas tangkai yang ke 11-15 untuk bentuk yang seragam.

Panen Panen melon pada umumnya dilakukan pada umur 2-2,5 bulan dengan berat buah mencapai 1,8 – 2,5 kg/buah. Waktu panen bervariasi bergantung pada varietas dari melon.

Sekian penjelasan mengenai budidaya melon di lahan pasir. Apakah sobat Tania tertarik untuk menanam melon? Apabila Sobat Tania tertarik untuk memulai bertani sendiri dari rumah, Sobat Tania dapat memesan Kit Menanam berupa seedpack yang berisikan tiga benih pilihan dan media tanam, dilengkapi dengan panduan menanam serta bergabung dalam grup Whatsapp Bertani Bersama Tania. Selamat mencoba dirumah ya!

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang