article-image

Sumber Gambar: LightFieldStudios in Getty Images Pro

Baca Juga
  • [Manfaat Menanam Apotek Hidup di Pekarangan] (https://www.neurafarm.com/blog/InfoTania/Budidaya%20Tanaman/manfaat-menanam-apotek-hidup-di-pekarangan) jika kamu ingin mengetahui manfaat dan cara menanam apotek hidup di pekarangan

Tumpang sari merupakan sistem penanaman campuran yang pada umumnya diterapkan untuk komoditas sayuran. Tumpang sari termasuk ke dalam jenis sistem pertanaman polikultur. Lain halnya dengan sistem monokultur yang hanya mengandalkan satu jenis tanaman, sistem penanaman tumpang sari menggunakan lebih dari satu jenis tanaman yang dibudidayakan pada lahan dan waktu yang sama atau hampir bersamaan. Pola tanam tumpang sari memiliki beberapa keunggulan, diantaranya ialah mampu mengurangi serangan hama dan penyakit pada tanaman, menambah tingkat kesuburan pada lahan yang digunakan, dan dapat memberikan hasil panen yang beragam.

Keunggulan Tumpangsari:

Mengurangi serangan hama dan penyakit pada tanaman

Hal ini karena:

  • Beberapa jenis tanaman yang ditanam pada pola tanam tumpang sari memiliki kemampuan untuk menghasilkan suatu zat yang mampu menangkal serangan hama dan penyakit pada tanaman lainnya. Contohnya adalah tanaman daun bawang yang mampu mengusir hama ulat pada daun kubis karena zat allicin yang dihasilkannya.
  • Penggunaan jenis tanaman yang berbeda famili pada pola tanam tumpang sari memungkinkan hama dan penyakit pada suatu tanaman tidak berpindah ke tanaman lain karena memiliki inang yang berbeda.
  • Adanya keberagaman jenis tanaman pada pola tanam tumpang sari dapat menciptakan ekosistem yang baik bagi musuh alami (predator dan parasit bagi hama tanaman).

Meningkatkan kesuburan lahan

Penggunaan tanaman legum (kacang-kacangan) seperti kedelai sebagai tanaman pendamping dapat meningkatkan ketersedian nitrogen di dalam tanah karena tanaman legum mampu mengikat nitrogen yang berada bebas di udara.

Keragaman hasil panen

Dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman, petani tidak perlu terlalu cemas dengan ancaman gagal panen atau rendahnya harga jual komoditas hasil panen di pasaran. Apabila harga jual suatu komoditas rendah, petani masih bisa memperoleh penghasilan tambahan dari komoditas lainnya. Apabila suatu komoditas mengalami gagal panen, maka petani dapat mengandalkan hasil panen dari komoditas lainnya. Jika hasil panen dari semua komoditas yang dibudidayakan memiliki harga jual tinggi dan tidak mengalami gagal panen, maka petani dapat meraup pendapatan yang menggiurkan.

Lalu bagaimana cara bercocok tanam dengan pola tanam tumpang sari yang baik? Meskipun sistem penanaman ini terkesan sederhana, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan jika hendak menerapkannya. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam tumpangsari adalah pemilihan kombinasi jenis tanaman. Penggunaan jenis tanaman yang salah dapat menimbulkan kerugian, seperti berupa tingginya kompetisi dalam memperoleh unsur hara, meningkatkan populasi hama dan serangan penyakit, dan dapat menghambat pertumbuhan tanaman lainnya. Beberapa poin penting dalam pemilihan kombinasi jenis tanaman:

Famili

Tanaman yang digunakan sebaiknya berasal dari famili yang berbeda untuk menghindari terjadinya perpindahan serangan hama dan penyakit. Misalnya tanaman cabai dan terung. Kedua jenis tanaman ini sebaiknya tidak ditanam berdampingan karena berasal dari famili yang sama yaitu Solanaceae.

Sistem perakaran

Sistem perakaran tanaman yang serupa dapat menjadi masalah dalam pola tanam tumpang sari. Apabila dua atau lebih jenis tanaman ditanam berdekatan dengan sistem perakaran yang sama, maka tanaman tersebut tidak mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanaman akan saling memperebutkan unsur hara karena perakarannya berada pada daerah yang sama. Oleh karena itu, penggunaan tanaman dengan sistem perakaran yang berbeda harus dilakukan untuk mengoptimalkan produksi tanaman. Selada dan cabai misalnya. Selada memiliki sistem perakaran yang dangkal sementara cabai memiliki sistem perakaran yang lebih dalam.

Kebutuhan cahaya

Kebutuhan cahaya tiap-tiap tanaman juga berbeda. Tanaman yang menghasilkan bunga dan buah umumnya membutuhkan sinar matahari yang lebih lama. Sementara tanaman yang menghasilkan daun umumnya masih tetap dapat tumbuh dengan baik dibawah naungan. Contohnya ialah tanaman selada yang ditanam di sela-sela tanaman buncis.

Kebutuhan unsur hara tanaman

Tanaman yang menghasilkan umbi membutuhkan unsur nitrogen yang lebih sedikit sedangkan tanaman penghasil daun membutuhkan unsur nitrogen yang lebih banyak. Sebagai contohnya ialah tanaman bayam dan wortel. Dengan demikian, sangat tidak disarankan untuk membudidayakan jenis tanaman dengan kebutuhan unsur hara serupa karena berpotensi menyebabkan tingginya persaingan antar tanaman dalam memanfaatkan satu jenis unsur hara.

Pengetahuan dasar dalam memilih jenis tanaman yang tepat untuk dikombinasikan dalam sistem tumpang sari ini merupakan kunci utama dalam melakukan budidaya tanaman tumpang sari dengan optimal. Untuk mengetahui lebih lanjut soal budidaya tanaman dengan penanaman tumpang sari, Sobat Tania dapat mempelajarinya pada fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi