article-image

Sumber Gambar: https://unsplash.com/photos/LNkPyDMbQf8

Baca Juga

Buah Sawo merupakan salah satu jenis tanaman buah yang banyak ditanam di pekarangan rumah. Selain mudah dalam pemeliharaan tanaman yang satu ini dapat difungsikan sebagai peneduh di halaman rumah. Seringkali terdapat alasan bahwa masyarakat enggan menanam karena tidak memiliki lahan. Masalah keterbatasan lahan untuk membudidayakan tanaman khususnya tanaman sawo tersebut mengakibatkan alternatif budidaya tanaman dengan menggunakan pot atau planterbag kembali menjadi tren khususnya bagi masyarakat di wilayah perkotaan.

Teknik budidaya seperti ini kemudian dikenal dengan istilah “Tabulampot” atau Tanaman Buah dalam Pot. Dimana tahun 1982, merupakan titik awal dari bisnis perdagangan buah dalam pot. Bermula dari belum ditemukannya polibag, menimbulkan ide dalam diri para penangkar bibit untuk memindahkan bibit tanaman buah ke dalam keranjang bambu untuk pengiriman jarak jauh agar tidak rusak. Ketika sampai di tujuan, tanaman tersebut dipindahkan ke dalam pot gerabah atau drum bekas dan tak disangka tanaman buah yang ditanam di dalam pot ternyata juga dapat menghasilkan buah. Dan sawo adalah salah satu tanaman buah yang dapat ditanam dengan cara tabulampot. Bagaimana cara menanam tabulampot sawo? Mari kita simak bersama pembahasannya. Selamat membaca Sobat Tania!

Teknik Penanaman Sawo Tabulampot

Untuk mendapatkan tanaman sawo tabulampot yang berkualitas, maka dibutuhkan kesungguhan dan pengetahuan yang baik. Tahapan-tahapan dalam penanaman tabulampot sawo adalah sebagai berikut,

  1. Penyiapan media tanam berupa pasir, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1 yang diaduk dengan cangkul
  2. Pilih varietas sawo yang sudah bersertifikat seperti Sawo Sumpu dari Balai Penelitian Tanaman Buah-Buahan.
  3. Penyiapan pot atau planterbag dengan ukuran 100 liter atau lebih.
  4. Masukkan media tanam ke dalam pot/planterbag hingga 1/3 dari wadah.
  5. Pindahkan bibit sawo yang sehat dan telah tersertifikasi ke dalam pot yang telah dipersiapkan. Pemindahan bibit sebaiknya dilakukan pada sore hari.
  6. Lepaskan polibag tanaman dari bibit, tapi jangan dibuang tanahnya.
  7. Letakkan bibit sawo dengan tanah yang masih menempel ke dalam pot, kemudian masukkan media baru hingga memenuhi pot atau planterbag.
  8. Siramlah bibit yang sudah dimasukkan ke dalam pot dan letakkan pot di lokasi yang tidak terkena sinar matahari secara langsung selama 3-5 hari agar bibit tidak stres.

Pemeliharaan Sawo Tabulampot

Tujuan utama penanaman tanaman sawo dalam pot adalah agar tanaman dapat tumbuh dengan subur dan baik serta menghasilkan buah. Dimana agar tabulampot yang diusahakan dapat tumbuh dengan benar dan berbuah cepat, diperlukan perawatan dan pemeliharaan yang baik dan cermat.

(1) Penyiraman. Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan sekali dalam sehari dan hindari penyiraman yang berlebihan karena jumlah air yang berlebih menyebabkan kebusukan. Selain itu, harus dipastikan bahwa pot berlubang, sehingga air tidak tergenang. Siramkan air pada media tanam secara langsung, bukan pada daun tanaman. Hentikan penyiraman apabila air telah mengalir dari dasar pot.

(2) Penggemburan Media Tanam. Penggemburan media tanam dilakukan dengan menggunakan sekop kecil secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman. Lakukan proses penggemburan secara kontinyu sekali dalam seminggu sambil membuang gulma yang mungkin tumbuh di sekitar tanaman.

(3) Pemupukan. Pemupukan secara berkala setidaknya dilakukan tiga bulan sekali. Dimana untuk ukuran pot kecil, diperlukan 1 sendok teh NPK/pot, sedangkan untuk ukuran pot besar, dosis dapat ditambahkan hingga 2-4 sendok makan NPK/pot. Apabila diinginkan, pemupukan dapat dilakukan sebulan sekali dengan dosis yang dikurangi. Hal ini dikarenakan tabulampot yang terlalu rajin dipupuk dengan dosis yang tinggi dapat mengakibatkan tanaman menjulang tinggi dengan cabang yang banyak dan daun yang rimbun, tanpa menghasilkan buah. Selain itu, tambahkan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) setidaknya dua kali setahun.

(4) Pemangkasan. Pemangkasan perlu dilakukan untuk membuat tanaman tetap produktif dan indah. Selain itu, pemangkasan juga dapat merangsang pertumbuhan bunga. Ada tiga jenis pemangkasan yang dapat dilakukan, antara lain : a) Pangkas ringan yang dilakukan pada cabang yang memiliki tunas atau lebih dari 3 ranting. Tunas berlebihan akan mengurangi buah yang dihasilkan; b) Pangkas sedang dilakukan pada cabang yang tidak produktif; dan c) Pangkas berat dilakukan untuk membentuk tajuk. Pilih tiga cabang utama untuk menjadi cabang primer. Bisa digunakan rumus 1-3-9, artinya 1 batang utama, 3 cabang primer, 9 cabang sekunder.

(5) Pembungaan. Pembungaan tanaman sawo dapat dirangsang dengan dua cara, yaitu memanipulasi lingkungan dan menggunakan perangsang kimia. Memanipulasi lingkungan adalah mengkondisikan lingkungannya seperti di alam dimana biasanya musim buah diawali dengan musim kering dan disusul dengan musim hujan. Tanaman dikurangi penyiramannya seminimal mungkin sampai beberapa hari, kemudian disiram bersamaan dengan pemberian pupuk untuk merangsang keluarnya bunga. Merangsang pembungaan dengan bahan kimia adalah dengan penggunaan retardan (penghambat pertumbuhan vegetatif), sehingga cadangan makanannya dipaksa untuk dijadikan bunga dan buah. Retardan yang sering digunakan antara lain paklobutrazol.

(6) Pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit tanaman sawo tabulampot ada tiga cara, yaitu fisik dengan menggunakan alat, api atau tangan untuk mematikan hama dan penyakit tanaman, kimia dengan menggunakan obat kimia yang biasanya disemprotkan, dan biologi dengan menggunakan musuh atau pemangsa alami dari hama dan penyakit. Dimana untuk tanaman dalam pot, pengendalian hama dan penyakit tanaman lebih praktis dengan cara fisik.

Untuk dapat mengetahui cara budidaya sawo secara tepat, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini cara budidaya akan lebih mudah dipahami dan menghasilkan buah yang optimal.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi