article-image

Sumber Gambar: Arthon M from Getty Images Pro

Baca Juga

Hormon menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Lebih spesifik hormon tumbuhan disebut dengan fitohormon, yaitu senyawa kimia organik selain hara (nutrien) yang dapat menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis, maupun morfologis untuk mendorong, menghambat, atau mengubah, pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan. Senyawa tersebut dapat terbentuk secara alami maupun buatan. Sistem kerja hormon adalah dengan mengirimkan sinyal kimia ke sel tanaman untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Fitohormon bekerja dengan saling mempengaruhi dan memberikan efek yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis fitohormon dan fungsinya.

Auksin

Hormon auksin berperan dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Fungsinya antara lain :

  1. Memicu pemanjangan dan pembesaran sel dengan mengaktivasi enzim yang melonggarkan ikatan serabut selulosa dinding sel sehingga sel memanjang
  2. Menghambat pertumbuhan tunas pada batang bagian bawah
  3. Mempengaruhi perbedaan pemanjangan sel melalui keterlibatan dalam respon tropisme
  4. Merangsang pertumbuhan sekunder
  5. Merangsang pembentukan akar adventif dan lateral

Sitokinin

Hormon sitokinin berfungsi untuk

  1. Merangsang proses pembelahan sel.
  2. Menunda pengguguran bunga, buah, dan daun.
  3. Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar
  4. Meningkatkan daya resistensi terhadap OPT
  5. Menghambat menguningnya daun

Giberelin

Hormon giberelin berperan dalam

  1. Mempercepat pertumbuhan bunga, biji, dan tunas
  2. Membantu perkecambahan biji
  3. Merangsang inisiasi pembungaan dan pembesaran buah
  4. Meningkatkan laju fotosintesis
  5. Mempengaruhi ekspresi reproduksi pada tumbuhan
  6. Mempengaruhi proses partenokarpi (pembentukan buah tanpa pembuahan)

Etilen

Hormon etilen berbentuk gas dan fungsinya adalah

  1. Mempercepat pematangan buah
  2. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kebal dan kokoh
  3. Merespon adanya tekanan, kekeringan, luka, dan infeksi
  4. Memacu pembungaan
  5. Mengatur perbandingan bunga jantan dan betina pada tanaman tertentu

Asam Absisat

Berbeda dengan auksin, giberelin, dan sitokinin, hormon asam absisat justru berfungsi dalam menghambat pertumbuhan tanaman. Dengan kata lain, hormon asam absisat bekerja secara antagonis dengan auksin, giberelin, dan sitokinin. Adapun penanan hormon asam absisat adalah

  1. Menghambat perkecambahan biji
  2. Memperpanjang dormansi biji
  3. Mempertahankan tumbuhan jika lingkungan tidak sesuai untuk tumbuh dan berkembang
  4. Mengurangi penguapan
  5. Menyebabkan pengguguran pada daun, buah, dan bunga

Kalin

Organ-organ tumbuhan dirangsang pembentukannya oleh hormon kalin. Beberapa jenis hormon kalin berdasarkan organ yang ditumbuhkannya adalah

  1. Kaulokalin, merangsang pembentukan batang
  2. Rizokalin, merangsang pembentukan akar
  3. Filokalin, merangsang pembentukan daun
  4. Antokalin, merangsang pembentukan bunga

Asam Traumalin

Hormon asam traumalin bekerja ketika tanaman mengalami stress. Adapun fungsinya adalah memperbaiki kerusakan dan luka yang terjadi pada tanaman. Sel, jaringan, dan organ yang mengalami kerusakan akan beregenerasi sesuai dengan pengaruh hormon asam traumalin.

Hormon-hormon di atas sejatinya dihasilkan secara langsung oleh tanaman. Maka dari itu, hormon termasuk faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Namun, saat ini beberapa hormon sintetis dikembangkan untuk dapat ditambahkan dalam proses budidaya agar pertumbuhan tanaman berlangsung dengan lebih baik. Untuk panduan budidaya tanaman lainnya, Sobat Tania dapat mengunduh [Aplikasi Dokter Tania](https://play.google.com/store/apps/details?id=com.taleus.drtania.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi