article-image

Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/photos/cantik-pondok-sawah-lanskap-1866498/

Memasuki penghujung tahun, Indonesia dihadapkan dengan musim penghujan yang biasanya dimanfaatkan petani untuk mulai menanam padi di sawah. Hal ini dikarenakan tersedianya air yang melimpah sehingga akan memudahkan proses penanaman padi. Meskipun begitu, musim hujan terus menerus yang menyebabkan genangan pada padi dapat mempengaruhi perkembangan tanaman dan berpengaruh ke hasil panen, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu, untuk menyiasatinya, petani dapat menanam padi varietas tahan genangan.

Varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1 merupakan varietas padi yang tergolong tahan genangan. Varietas yang dilepas pada tahun 2012 ini memiliki kemampuan recovery atau pemulihan setelah terendam berhari-hari oleh air hujan. Kemampuan bertahan padi ini dalam genangan dapat mencapai 15 hari, dan selama rentang waktu tersebut, padi ini dapat menyimpan cadangan energi sehingga akhirnya dapat tumbuh kembali setelah air surut

Berikut adalah beberapa deskripsi varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1 yang dikutip dari Balai Besar Penelitian Padi. Asal Persilangan : Ciherang/ IR64Sub1/Ciherang Golongan : Cere Umur Tanaman : 111 hari setelah semai Bentuk Tanaman : Tegak Tinggi Tanaman : 101 cm Kerontokan : Sedang Kerebahan : Sedang Tekstur Nasi : Pulen Rata Rata Hasil : 7,2 ton/ha Potensi Hasil : 9,6 ton/ha

Padi ini cocok ditanam pada sawah irigasi dengan ketinggian rendah hingga 400 mdpl di daerah luapan sungai, cekungan, atau daerah rawan banjir. Namun, varietas ini rentan terhadap wereng batang coklat (WBC) dan hawar daun bakteri (HDB), khususnya WBC biotipe 3 dan HDB patotipe IV dan VIII.

Selain varietas di atas, genangan di musim hujan dapat diatasi dengan penggunaan padi varietas amfibi lainnya. Kemampuan amfibi pada varietas-varietas tersebut membuat padi dapat bertahan pada kondisi kekeringan (kemarau) maupun genangan (hujan). Varietas ini juga tergolong cocok untuk menghadapi perubahan iklim global, yang dapat kering atau basah sewaktu-waktu. Beberapa varietas unggul padi yang tahan kekeringan dan rendaman di antaranya Limboto, Batutegi, Towuti, Situ Patenggang, Situ Bagendit, Inpari 10 Laeya, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 9, Inpari 38 Agritan, dan Inpari 39 Agritan. Varietas-Varietas tersebut memiliki potensi hasil yang berkisar antara 6 – 8,5 ton/ha dengan umur 109 – 125 hari setelah semai. Demikian varietas-varietas padi yang Sobat Tania dapat tanam ketika musim hujan. Semoga bermanfaat.

Sumber Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (2020, 22 Januari). Saat Musim Hujan Tanam Varietas Padi Tahan Rendaman. 8 Desember 2020. http://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/3843/ Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Inpari 30 Ciherang Sub 1. 8 Desember 2020 http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/varietas-padi/inbrida-padi-sawah-inpari/inpari-30-ciherang-sub-1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat (2017, 16 Agustus). Padi Amfibi Antisipasi Dampak Perubahan Iklim. 8 Desember 2020. http://jabar.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-teknologi/596-padi-amfibi#:~:text=Terminologi%20amfibi%20digunakan%20untuk%20menunjukkan,kemudian%20disebut%20sebagai%20padi%20amfibi.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang