article-image

Sumber Gambar: Mitchell Luo on Unsplash

Jahe (Zingiber officinale sp) adalah salah satu komoditas ekspor yang mempunyai banyak manfaat. Jahe yang dimanfaatkan sebagai jahe segar (biasanya dipanen pada umur 8-10 bulan, kemudian jahe muda atau sebagai asinan (kurang lebih umur 4 bulan), jahe kering, jahe bubuk dan minyak jahe yang biasanya digunakan sebagai bumbu penyedap, makanan dan minuman Kesehatan, bahkan produk kosmetik dan perawatan tubuh lainnya. Pertumbuhan pada tanaman merupakan proses kehidupan yang mengakibatkan perubahan ukuran seperti tanaman menjadi bertambah besar serta sampainya tanaman untuk menghasilkan suatu hasil produksi tanaman tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Factor internal diantaranya yaitu bawaan gen dan faktor hormone, sedangkan faktor eksternal seperti sinar matahari, suhu, kelembapan, air, dan ketersediaan unsur haranya.

Permasalahan yang sering timbul pada budidaya tanaman jahe yaitu penggunaan pupuk yang tidak imbang dan tidak efisien. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa pemupukan pada tanaman, lebih tepatnya tanaman jahe ini sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian baik dari segi kualitasnya maupun kuantitasnya. Pemberian pupuk pada tanaman dapat menggunakan pupuk organic maupun pupuk anorganik. Contoh pupuk organik yang dapat digunakan adalah pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, dan pupuk kambing

BACA JUGA : Manfaat pupuk organik untuk tanah dan [)tentang manfaat dan kandungan pupuk kandang ayam, sapi dan kambing.](https://www.neurafarm.com/blog/InfoTania/perbedaan-pupuk-kandang-ayam-sapi-dan-kambing Penggunaan pupuk kandang sapi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan berat basah tanaman. Pemberian pupuk kandang sapi yang dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan berat basah tanaman yaitu penggunaan 150 gr pupuk kandang sapi per lubang tanamnya. Selain menggunakan pupuk organik, pupuk pilihan lain yaitu anorganik menggunakan pupuk urea, Sp-36, Kcl, CaCO3, dan belerang, unsur mikro Mn, Cu, dan B. Untuk komposisinya yaitu 500 kg/ha urea, 300 kg/ha KCl, 500 kg/ha CaCO3, dan 500 kg/ha belerang. Pemupukan anorganik menggunakan dosis tersebut dapat mempertahankan tanaman jahe tetap hidup, meningkatkan hasil rempah hingga 730gr/tanaman. Serta dapat meningkatkan ketahanan jahe terhadap penyakit layu bakteri pada tanaman jahe.

Referensi : Ruhnayat, A., & Hartati, S. Y. (2014). Peningkatan Produksi dan Ketahanan Jahe Terhadap Penyakit Layu Bakteri Melalui Imbangan Hara dan Kompos Tanaman Elisitor, Buletin Litro, 25(1), 27-36 Saputri, L., Hastuti, E. D., & Hastuti, R. B. (2018). RESPON PEMBERIAN PUPUK UREA DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI TANAMAN JAHE MERAH [Zingiber officinale (L.) Rosc var. rubrum]. Jurnal Akademika Biologi, 7(1), 1-7. Ermiati, E. (2017). Pengaruh Pemupukan Terhadap Produktivitas Dan Titik Impas USAhatani Jahe Putih Besar (Jpb) Panen Muda Di Sumedang/Fertilization Effect on Productivity and Break-event Point of Young Big White Ginger Farming System in Sumedang.” Jurnal Lirttri 22(4), 197-207

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang