
Sumber Gambar: https://pxhere.com/id/photo/1419207
Sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok sehari-hari.Tidak mengherankan bila hampir seluruh lahan pertanian ditanami padi. Oleh sebab itu, tanaman ini diupayakan untuk terus memiliki produktivitas yang tinggi.
Akan tetapi, terdapat dua jenis hama yang paling sering mengganggu pertumbuhan dan menghambat produktivitas tanaman tersebut, yaitu wereng dan walang sangit. Kedua hama tersebut dapat menyerang padi jenis apapun dan dimanapun mereka ditanam sehingga mempengaruhi hasil panen. Oleh karena itu, fakta seputar wereng dan walang sangit perlu dipelajari lebih lanjut.
Wereng dan Kerugian yang Ditimbulkannya
Wereng (Nilaparvata lugens) merupakan serangga yang menyerang tanaman padi dengan menghisap cairan pada tanaman dan membawa virus tungro. Hama ini mulai menyerang tanaman padi pada usia 15 hingga 40 HST. Hama ini sering menyerang tanaman padi yang ditanam di sawah, sedangkan pengaruhnya masih sedikit ditemukan pada padi gogo.
Wereng menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan hampa. Pada tahun 2010, pernah terjadi serangan wereng skala internasional hingga tergolong dalam kejadian luar biasa karena telah menyerang tanaman padi di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, hingga sebagian Asia Tengah dan menyebabkan infeksi virus kerdil hampa dan kerdil rumput. Serangan hama ini terbukti meningkatkan kemungkinan gagal panen hingga 80%.
Cara Pencegahan dan Penanganan Serangan Wereng
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan wereng adalah dengan menanam varietas dengan ketahanan terhadap hama yang tinggi seperti IR74, Inpari 18, 19, 31 dan 33. Selain itu, melakukan penggantian varietas pada musim tanam yang berbeda juga mampu mengurangi resiko terserang hama ini. Namun apabila serangan sudah sangat parah, penggunaan insektisida dengan bahan aktif imidakloprid telah terbukti mampu mengurangi populasi hama sekitar 20-52%.
Walang Sangit dan Bahaya yang Dibawanya
Walang sangit (Leptcorisa oratorius) menyerang tanaman padi dengan menghisap cairan tangkai bunga serta mengosongkan bulir padi. Hama ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan wereng, yaitu aroma yang sangat menyengat yang akan dikeluarkan saat walang sangit berada dalam bahaya. Perbedaan lainnya dengan wereng adalah hama ini menyerang tanaman padi saat memasuki fase pembungaan hingga pembentukan bulir yang terjadi diatas 45 HST.
Tanaman padi yang terserang walang sangit akan menghasilkan beras dengan kualitas yang sangat buruk karena berubah warna dan mengapur. Serangan hama ini menyebabkan kemungkinan gagal panen antara 50-80%.
Cara Pencegahan dan Penanganan Serangan Walang Sangit
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi walang sangit antara lain dengan menjaga kebersihan lahan, menggunakan perangkap hama, dan memanfaatkan agen hayati seperti jamur Beauviria b. dan Metharizum sp. Apabila serangan walang sangit sudah sangat parah dan populasinya sudah melebihi 6 ekor/ m2, petani dapat menggunakan insektisida dengan bahan aktif fipronil, metolkarb, atau MIPC untuk membasminya.
Nah, apakah kamu pernah menjumpai wereng dan walang sangit di lahanmu? Jangan khawatir! Kamu bisa gunakan Aplikasi Dokter Tania yang dapat membantu kamu dalam menentukan upaya terbaik untuk menangani hama dan penyakit secara spesifik dengan mendeteksi foto tanaman maupun berkonsultasi langsung dengan tim ahli.