article-image

Sumber Gambar: Margouill at Photo from Getty Images Pro

Baca Juga

Pertanian menjadi salah satu penyumbang polutan tanah terbesar karena penggunaan pestisida. Beberapa bahan kimia yang terdapat dalam pestisida konvensional berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai. Pestisida konvensional juga dapat berbahaya bagi kesehatan manusia karena meninggalkan residu-residu bahan kimia pada hasil panen. Selain itu, pestisida konvensional juga dapat menyebabkan kekebalan pada hama sehingga perlu dilakukan peningkatan dosis terus-menerus dalam penggunaannya. Maka dari itu, kini marak digunakan pestisida-pestisida alami yang terbuat dari tanaman.

Beberapa manfaat dari pestisida nabati adalah

  • Harganya murah karena bahan baku tersedia dari alam
  • Mudah terurai sehingga tidak mencemari lingkungan
  • Pembuatannya mudah
  • Dosis yang digunakan tidak mengikat sehingga jarang menyebabkan overdosis
  • Relatif aman bagi kesehatan manusia dan ternak karena residunya hilang
  • Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga karena cepat terurai

Ajeran (Bidens pilosa L.)

Ajeran atau ketul atau ketulan mengandung senyawa flavonoid terpen, penilpropanoid, lemak, dan benzoid. Bahan aktif tersebut bermanfaat untuk mengendalihan hama serangga (insekta). Bagian tumbuhan yang dapat digunakan sebagai insektisida adalah biji, batang, dan daun. Pembuatan pestisida dari ajeran dapat dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan air.

Bawang Putih (Allium sativum L.)

Bawang putih mengandung senyawa tanin, minyak atsiri, dialilsulfida, aliin, alisin, dan enzim aliinase. Bahan aktif tersebut bersifat sebagai repellent (penolak) hama sehingga dapat dimanfaatkan sebagai insektisida, nematisida, fungisida, dan antibiotik. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah umbi, daun, dan bunga. Cara pembuatannya adalah dengan mengekstrak bagian tumbuhan dengan air.

Kunyit

Kandungan kunyit adalah minyak atsiri dan kurkuminoid. Senyawa tersebut bersifat sebagai antibakteri, antioksidan, antihepatotoksik, dan antifungi. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah rimpangnya. Cara pembuatannya adalah rimpang sebanyak 200 gram dihaluskan lalu direndam dalam 1 L air selama 24 jam.

Lengkuas

Rimpang lain yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah lengkuas. Lengkuas mengandung metil sinamat, sineol, eugenol, kamfer, sekuisterpen, galangin, galanganol, dan beberapa senyawa flavonoid. Bahan aktif tersebut dapat membunuh hama dan penyakit tanaman. Cara pembuatannya adalah dengan merendam 200 gram rimpang dalam 1 L air selama 24 jam.

Cengkeh

Cengkeh telah menjadi rempah khas dari Indonesia. Bahan aktif yang terkandung dalam cengkeh adalah eugenol, eugenol asetat, kariofilen, sesquiterpenol, dan naftalen. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun. Pembuatan pestisida nabati dari cengkeh dapat dilakukan dengan menumbuk halus daun cengkeh kering, tambahkan air 500ml, dan rendam selama 24 jam. Selain yang sudah disebutkan di atas, masih banyak lagi tanaman yang dapat dijadikan sebagai pestisida namati. Jenis-jenis pestisida nabati dan panduan aplikasinya dalam budidaya tanaman dapat diakses melalui [Aplikasi Dokter Tania](https://play.google.com/store/apps/details?id=com.taleus.drtania.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi