Aplikasi pestisida terhadap tanaman sebaiknya dilakukan secara efektif agar sesuai dengan kebutuhan serta dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas panen. Namun, pemberian pestisida yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan beberapa dampak negatif terhadap tanaman, salah satunya adalah fitotoksisitas. Fitotoksisitas adalah kerusakan pada tanaman yang disebabkan oleh penyalahgunaan bahan kimia pada tanaman. Gejala fitotoksisitas bergantung pada jenis bahan kimia dan jenis tanaman. Beberapa gejala dari fitotoksisitas diantaranya adalah bintik-bintik kuning atau kecoklatan pada daun, bercak hitam, luka bakar pada ujung daun, tepi daun menguning (klorosis) atau kecoklatan (nekrosis), hingga menyebabkan kematian pada tanaman. Fitotoksisitas dapat dikenali dengan cara membandingkan tunas atau bagian daun muda tanaman yang tidak terpapar pestisida dengan bagian yang lebih tua. Umumnya gejala fitotoksisitas hanya akan muncul pada bagian daun tua yang telah terpapar sedangkan daun muda akan tumbuh sehat.

Fitotoksisitas dapat dihindari dengan cara mengikuti aturan aplikasi pestisida. Beberapa jenis tanaman tertentu memiliki sensitivitas tinggi terhadap fitotoksisitas sehingga pastikan membaca keterangan yang terdapat pada label pestisida yang akan diaplikasikan. Kondisi lingkungan seperti cahaya, suhu, dan kelembapan juga mempengaruhi fitotoksisitas. Tanaman cenderung akan terserang pada suhu diatas 26 derajat Celcius dengan kelembapan tinggi. Pastikan untuk mengaplikasikan pestisida di pagi hari sehingga produk sudah kering apabila suhu meningkat dan dalam kondisi kelembapan rendah.

Sekian mengenai cara mengatasi fitotoksisitas tanaman akibat tanaman. Apabila sobat Tania menemukan masalah dengan hama, cendawan, atau penyakit tanaman, sobat Tania dapat mengakses Aplikasi Dokter Tania yang memiliki fitur identifikasi hama dan penyakit tanaman sehingga mempermudah dalam proses pengendalian hama tanaman. Selamat mencoba ya!