article-image

Sumber Gambar: https://airtable.com/appMHGvoIZhsvgXBV/tblhe1JINSFpN0uU4/viwxN89CO9Og9Fa1p/recmNCGFMPezcblEb?blocks=hide&date=undefined&mode=undefined

Baca Juga

Salah satu alternatif penggunaan pestisida kimia adalah dengan menggantinya menggunakan bahan-bahan alami. Pestisida yang terbuat dari bahan alami tersebut disebut juga pestisida nabati. Pestisida nabati digunakan sebagai ramuan yang dapat mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Bahan-bahan yang dipakai dalam pembuatan pestisida nabati berasal dari tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme.

Penggunaan pestisida nabati memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pestisida kimia. Pertama, pestisida nabati lebih ramah terhadap alam. Material organik yang terkandung dalam pestisida nabati mudah terurai sehingga dampak racunnya tidak menetap dalam waktu lama di alam bebas. Kedua, residu pestisida organik tidak bertahan lama pada tanaman. Dengan demikian, tanaman yang disemprot lebih aman untuk dikonsumsi. Ketiga, dari sisi ekonomi penggunaan pestisida nabati memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Produk pangan organik biasanya memiliki harga lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional. Penggunaan pestisida nabati juga sangat murah karena dapat dibuat sendiri oleh petani. Keempat, pengintegrasian pestisida nabati dengan konsep pengendalian hama terpadu tidak menyebabkan resistensi pada hama. Maka dari itu, penggunaan pestisida nabati dapat berlangsung lebih lama.

Namun, pestisida nabati juga memiliki beberapa kekurangan. Jenis pestisida ini kurang praktis dan tidak bisa disimpan lama. Bahan-bahan yang bisa digunakan juga tertentu saja dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Efektivitas penggunaan pestisida nabati juga lebih rendah dibandingkan dengan pestisida kimia.

Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah sirih. Daun sirih mengandung kavikol dan fenol, minyak atasiri dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut berfungsi untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Beberapa hama yang dapat dikendalikan oleh ekstrak daun sirih adalah belalang, ulat bulu, dan beberapa jenis kutu-kutuan. Aroma dari daun sirih juga menyebabkan hama lemas sehingga terjadi kematian perlahan. Ekstrak daun sirih juga merupakan penolak selera makan bagi hama.

Langkah Pembuatan Pestisida Nabati dari Daun Sirih

Ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat pestisida nabati dari daun sirih

  1. Siapkan 50 lembar daun sirih
  2. Haluskan daun sirih dengan blender atau ditumbuk
  3. Siapkan 1 L air lalu rendam tumbukan daun sirih kurang lebih selama 10 menit
  4. Saring air rendaman daun sirih tersebut
  5. Campurkan tumbukan daun sereh wangi agar menambah kuat aroma pestisida sehingga efektivitasnya menjadi lebih optimal
  6. Simpan hasil ekstraksi tersebut dalam botol
  7. Gunakan ampas sisa penyaringan sebagai pupuk

Cara Aplikasi Pestisida Nabati dari Daun Sirih

  1. Aplikasi pestisida nabati dari daun sirih dapat dilakukan dengan
  2. Campurkan ekstrak daun sirih sebanyak 20-30 mL dengan 15-17 L air bersih
  3. Semprotkan pestisida nabati tersebut ke tanaman secara merata
  4. Aplikasikan secara rutin setidaknya seminggu dua kali untuk pencegahan penyebaran hama dan penyakit tanaman Demikian cara menyulap daun sirih menjadi pestisida nabati yang aman untuk lingkungan dan kesehatan manusia. Sobat Tania juga dapat melihat informasi penjualan pestisida di Shopee
Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi