article-image

Sumber Gambar: Nelic from Getty Images Pro

Baca Juga

Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memberantas hama dan penyakit tanaman. Bahan ini telah umum digunakan dalam kegiatan budidaya. Kontrol hama dan penyakit dilakukan menggunakan pestisida untuk menghindari kerugian dan gagal panen. Pemberian pestisida haruslah dilakukan dengan tepat agar penggunaannya juga tepan sasaran. Dengan demikian, penggunaan pestisida tidak menjadi sia-sia. Penyemprotan yang baik dan benar setidaknya akan menghindari kerugian seperti pemborosan, keracunan pada tanaman, dan mencegah timbulnya sifat resisten hama terhadap pestisida. Selain itu, pestisida juga mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Maka dari itu, penting sekali untuk melakukan penerapan yang benar pada penggunaan pestisida.

Kenali Jenis Hama dan Penyakit Tanaman

Jangan sampai kita tidak tahu hama dan penyakit apa yang harus dibasmi. Sebelum melakukan penyemprotan lahan dengan pestisida, kenali dulu jenis hama dan penyakit yang akan ditangani. Setiap hama dan penyakit memiliki karakteristik yang berbeda. Maka dari itu, cara penanganannya juga akan berbeda. Mendiagnosa hama dan penyakit di awal sebelum melakukan penyemprotan pestisida dapat memudahkan pemilihan jenis pestisida yang akan digunakan.

Pahami Jenis Pestisida

Setelah mengetahui hama dan penyakit yang akan dibasmi, selanjutnya pilih pestisida yang sesuai. Masing-masing pestisida memiliki bahan aktif yang spesifik untuk memberantas hama dan penyakit tertentu. Jangan sampai kita menggunakan pestisida yang tidak sesuai atau salah. Hal ini dapat berakibat fatal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jenis-jenis pestisida berdasarkan hama dan penyakit targetnya adalah

  • Bakterisida untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri.
  • Fungisida untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur.
  • Insektisida untuk mengendalikan serangga.
  • Akarisida untuk mengendalikan tungau.
  • Moluskisida untuk mengendalikan keong mas atau siput.
  • Rodentisida untuk mengendalikan tikus

Jangan Salah Waktu dan Dosis

Penyemprotan pestisida paling ideal dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada pagi dan sore hari ini hama tidak banyak bergerak sehingga pemberian pestisida dapat lebih efektif. Hindari pula pemberian pestisida saat cuaca mendung atau hujan agar tidak langsung tercuci. Waktu pemberian pestisida juga perlu memperhatikan kondisi hama dan penyakit. Pestisida dapat diberikan sebelum gejala-gejala muncul sebagai usaha preventif. Usaha ini dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida secara berkala semisal seminggu sekali. Untuk perlakukan kuratif, pestisida dapat diberikan saat serangan telah terjadi. Pemberian pestisida ini juga perlu dilakukan dengan dosis yang tepat. Dosis tersebut biasanya terdapat pada label kemasan pestisida. Jangan melakukan penyemprotan dengan dosis kurang atau berlebih. Jika dosis terlalu rendah, hama dan penyakit tidak akan hilang. Sementara itu, bila dosis terlalu tinggi akan berpotensi terhadap penumpukan racun pada tanaman. Racun ini berbahaya untuk kesehatan manusia yang mengonsumsinya.

Gunakan Teknik yang Benar

Beberapa teknik pemberian pestisida adalah dengan cara penaburan, penyemprotan, pengasapan, dan fumigasi. Teknik ini dapat disesuaikan dengan jenis pestisida yang digunakan. Perhatikan label kemasan untuk mengetahui metode yang tepat dalam penerapan pestisida di lapangan. Pemberian pestisida dengan teknik yang sama terus-menerus juga dapat menyebabkan sifat resisten. Untuk mengakalinya, dapat diterapkan pestisida berbahan aktif yang sama tetapi dengan cara berbeda. Demikian beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan pestisida di lapangan. Pemberian pestisida merupakan salah satu tahapan perawatan tanaman yang perlu dilakukan dengan tepat sehingga hasil budidaya dapat maksimal. Untuk informasi lain mengenai panduan budidaya tanaman, sila unduh Aplikasi Dokter Tania.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi