article-image

Sumber Gambar: https://kabartani.com/wp-content/uploads/2016/11/KABARTANI.COM-daun-cabai-640x385.jpg

    • Topik : Pengendalian Cabai Keriting Keywords : cabai keriting, pengendalian

Seringkali dalam budidaya tanaman cabai, petani mengalami serangan hama maupun penyakit oleh virus dan hewan lain yan merugikan tanaman yang sedang dibudidayakan. Kerugian ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi dalam skala kecil maupun skala besar. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh petani dalam budidaya tanaman cabai yaitu penyakit daun keriting kuning pada cabai. Penyakit daun keriting kuning ini disebabkan oleh virus dari genus Begomovirus yang menyerang pada tanaman cabai. Serangan oleh virus ini dapat berkisar antara 70% hingga 100% pada tanaman cabai, khususnya tanaman cabai rawit. Gejala dan penyebab penyakit daun keriting kuning ini menyebabkan penebalan pada tulang daun, tepi daun menggulung keatas, dan helai daun berwarna kuning cerah. Virus yang menyerang ini dapat menimbulkan gejala lanjut seperti adanya daun yang baru tumbuh menjadi tidak optimum dan menyebabkan daun baru kecil-kecil, bunga menjadi rontok sehingga tanaman tidak dapat berbuah dan menghasilkan hasil panen. Penyakit ini dapat menyerang tanaman yang masih muda ataupun tanaman yang masih dalam pembibitan.

Virus yang menyerang tanaman cabai ini (Begomovirus) berasal dari tanaman inang selain cabai, misalnya tomat, tembakau, ataupun tanaman kacang-kacangan seperti buncis, dan kacang panjang. Virus ini ditularkan tidak hanya dari tanaman inang, namun juga bisa ditularkan melalui serangga vector kutu kebul tembakau (Bemisia tabaci). Kutu kebul tembakau yang merupakan vector dari virus Begomovirus ini sangat berkembang baik pada kondisi kemarau yang panjang. Maka dari itu kondisi kemarau yang panjang dan meningkatnya populasi kutu kebul dapat menyerang budidaya tanaman cabai.

Pengendalian-pengendalian yang diperlukan dalam mengatasi hama dan penyakit daun keriting kuning pada cabai ini yaitu dengan :

  • Menggunakan bibit yang tahan terhadap serangan virus,
  • Penggunaan kain kasa dalam lahan budidaya tanaman cabai yang kedap terhadap serangga untuk masuk. (budidaya dalam Green house)
  • Mengaplikasikan pola tanam polikultur yang bukan merupakan inang dari kutu kebul.
  • Menggunakan tanaman perangkap musalnya sayuran berdaun lebar untuk menjadi tanaman barrier di keliling lahan budidaya cabai.

Baca juga : [)Tanaman pengusir serangga](https://www.neurafarm.com/blog/Insight/Budidaya%20Tanaman/5-tanaman-pengusir-serangga tentang 5 Tanaman Pengusir Serangga)

  • Secara kimia penanganan hama dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida berbahan aktif Permethrin, Amitraz, Fenoxycarb, Imidacloprid, Bifenthrin, Deltamethrin, Buprofezin, Endosulphan dan asefat.
  • Lalu secara biologi juga dapat dilakukan dengan menggunakan musuh alami berupa kumbang Delphastus spp, dan secara organik menggunakan pestisida nabati berbahan dasar ekstrak daun nimba, daun suren, daun mindi.

Hal-hal diatas tadi lah yang dapat dilakukan dalam penanganan hama dan penyakit dari daun keriting kuning pada tanaman cabai. Penanganan menggunakan pestisida kimia dan organik ini bisa didapatkan dari Aplikasi Dr. Tania yang dapat membantu dalam menangani masalah hama dan penyakit serta budidaya tanaman yang dilakukan. Jangan lupa untuk Download Aplikasi Dr. Tania !

Sumber : Sulandari, S. (2006). Penyakit Daun Keriting Kuning Cabai di Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 12(1), 1-12. [Online] http://jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/14bookcabe.pdf diakses pada hari sabtu, 28 November 2020 pukul 14.10 WIB

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang