article-image

Sumber Gambar: Ante Hamersmit on Unsplash

  1. Pengendalian Hama Terpadu (Integrated Pest Management) Strategi mengendalikan hama tanaman melalui metode biologis dan praktik budidaya, berbeda dengan pestisida kimia. Pengendalian dilakukan secara seimbang dengan mengutamakan penerapan metode biologis dan fisik sedangkan pengendalian kimiawi seperti penggunaan pestisida dan fungisida diambil sebagai upaya terakhir. Metode ini menitikberatkan pada pengendalian, bukan pemusnahan. Terdapat 6 komponen utama dari sistem ini, yaitu ambang batas tingkat hama, praktek pencegahan pada budidaya, pengamatan/monitoring, pengendalian fisik, pengendalian biologis, dan penggunaan bahan kimia secara bertanggung jawab.

  2. PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) merupakan sejenis bakteri menguntungkan yang hidup dan berkembang biak di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidup secara berkelompok di sekeliling area perakaran yang keberadaannya sangat menguntungkan bagi tanaman. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses pertumbuhan tanaman. Bakteri ini termasuk dalam kelompok bakteri agresif yang berada disekitar rizosfer (perakaran). PGPR berpengaruh terhadap tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruhnya secara langsung adalah kemampuannya menyediakan dan memudahkan penyerapan berbagai macam unsur hara dan mengubah kadar hormon tanaman pemacu tumbuh. Sementara keuntungan tidak langsungnya adalah kemampuannya menekan aktivitas patogen (penyakit) dengan menghasilkan berbagai senyawa seperti antibiotik.

  3. Gas Etilen Etilen berfungsi sebagai hormon pada tanaman. Zat ini berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, diantaranya adalah untuk memicu pematangan buah. Gas ini bekerja cepat pada kondisi lingkungan yang tinggi oksigen (O2) dan dapat menyebar ke buah lain. Beberapa orang menaruh pisang yang sudah matang kedalam wadah berisi buah lain yang belum matang agar buah tersebut bisa ikut matang. Selain itu, penjual buah juga sering menyimpan buah dalam wadah berisi gas karbondioksida (CO2) pada saat pengiriman untuk menghambat kerja gas etilen sehingga buah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk matang selama dalam perjalanan dan matang bisa setelah sampai tujuan. Gas etilen menghambat pembungaan dan merangsang absisi (pengguguran daun). pada banyak tumbuhan. Akan tetapi, pada beberapa jenis tumbuhan, gas etilen merangsang perbungaan. Contohnya pada pohon mangga dan nanas.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/84652/peran-dan-fungsi-pgpr-bagi-tanaman/ https://en.wikipedia.org/wiki/Ethylene#Ethylene_as_a_plant_hormone https://modernfarmer.com/2018/07/100-gardening-vocabulary-terms-you-need-to-know-in-2018/ https://biologi-indonesia.blogspot.com/2013/09/penjelasan-tentang-gas-etilen.html

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang