article-image

Sumber Gambar: ABGlavin from Getty Images

Baca Juga

Cara selain menggunakan pestisida buatan untuk mengusir hama adalah dengan menanam tanaman repellent. Tanaman ini memiliki sifat penolak hama. Hama akan enggan mendekat ke lahan karena kehadiran repellent. Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik tanaman yang unik semisal memiliki bau yang menyengat sehingga serangga tidak mau datang. Beberapa tanaman yang tergolong sebagai repellent adalah

Tembelekan (Lantana camara)

Tembelekan merupakan tanaman dari jenis perdu yang selama ini dianggap sebagai gulma. Pertumbuhan tanaman yang cepat membuat pertumbuhan komoditas utama menjadi terhambat. Namun, jika penanamannya dapat dikontrol dengan baik, tembelekan sebenarnya dapat membantu kegiatan budidaya. Tanaman ini memiliki kandungan senyawa lantadene a, lantadene b, lantanolik acid, lantic acid, beta- caryophylane, gamma-terpidene, alpha- pinene, dan p-cymene. Zat-zat kimia tersebut merupakan bahan aktif yang dapat mengusir hama.

Marigold (Tagetes erecta L.)

Tanaman ini memiliki bunga cantik berwarna kuning. Biasanya marigold ditanam sebagai tanaman hias. Bunga tersebut juga dimanfaatkan sebagai tanaman pengusir serangga hama. Area tumbuhnya cukup luas, mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Senyawa yang terkandung di dalamnya adalah alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Menanam bunga marigold di lahan tidak hanya dapat mengusir hama tetapi juga menambah estetika.

Kecombrang (Etlingera elatior)

Tanaman yang satu ini biasa dimanfaatkan bunganya untuk disajikan sebagai menu makanan. Makanan-makanan Sunda sangat khas dengan kehadiran bunga kecombrang. Namun ternyata, bunga kecombrang juga ampuh untuk mengusir serangga hama. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan senyawa repellent berupa flavonoid, saponin, tanin, kuinon, steroid, triterpenoid, dan polifenol. Menanam kecombrang tidak hanya dapat mendukung pertumbuhan tanaman utama melalui pengusiran hama tetapi juga memberikan pilihan lain untuk hasil panen. Bunga kecombrang dapat juga menjadi komoditas alternatif untuk diproduksi.

Selasih (Ocimum gratisimum)

Biji selasih sering digunakan dalam berbagai minuman manis di Indonesia. Tanamannya sendiri merupakan herba aromatik. Biasanya tanaman ini banyak ditemukan di pekarangan rumah, terutama di desa-desa. Sifat aromatik selasih berasal dari senyawa eugenol, thymol, linalool, dan cyneol. Senyawa-senyawa tersebut juga yang membuat hama serangga enggan untuk mendekat ke lahan budidaya.

Kayu Manis (Cinnamomum burmannii)

Terdapat banyak fungsi penanaman pohon besar kayu manis di lahan. Di samping dapat menjadi komoditas alternatif, kayu manis memiliki sifat repellent untuk menolak hama pengganggu tanaman. Sifat repellent tersebut berasal dari kandungan minyak atsiri yang terdapat pada batang pohon. Adapun senyawa yang terkandung dalam minyak atsiri tersebut adalah eugenol. Menanam kayu manis di lahan juga dapat mengurangi semak dan gulma. Habitat kayu manis umumnya bebas dari tanaman-tanaman pengganggu tersebut. Menanam tanaman repellent di lahan memiliki berbagai manfaat. Selain mengusir hama, tanaman repellent juga dapat berperan dalam estetika lahan dan alternatif komoditas budidaya. Penanaman tanaman ini dilakukan agak jauh dari tanaman utama tetapi masih dalam satu lahan. Biasanya penanaman dilakukan di keliling luar lahan untuk menghalau masuknya hama. Untuk lebih lengkap memahami cara budidaya tanaman, sila unduh Aplikasi Dokter Tania

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi
  • Marini, Hotnida Sitorus. 2019. Beberapa Tanaman yang Berpotensi sebagai Repelen di Indonesia. Jurnal Spirakel, 1 (1) : 24-33.
  • Ratnasari, Dewi. 2017. Mengendalikan Hama dan Penyakit secara Alami diakses pada tanggal 6 November 2021 pukul 05.53 WIB.