article-image

Sumber Gambar: Photo by Jcomp on Freepik

Baca Juga

Selain hewan, tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan minyak. Minyak yang disari atau diekstrak dari tumbuhan tersebut disebut minyak nabati. Selain dari sumbernya, perbedaan minyak nabati dan hewani terletak pada kandungan steroidnya. Minyak nabati mengandung steroid nabati yang disebut fitosterol sedangkan minyak hewani mengandung steroid hewani yang disebut kolesterol. Terdapat dua jenis minyak nabati, yaitu edible oil (yang bisa dimakan) dan inedible oil (yang tidak bisa dimakan). Minyak nabati yang bisa dimakan contohnya minyak bunga matahari, minyak kedelai, dan minyak jagung. Minyak nabati yang tidak bisa dimakan contohnya minyak nyamplung, minyak jarak kepyar, dan minyak kesambi. Berikut ulasan mengenai minyak-minyak tersebut.

Minyak Bunga Matahari

Bunga matahari kerap menjadi tanaman hias untuk taman maupun di dalam ruangan. Selain itu, biji bunga matahari juga sering kali dipanen untuk dikonsumsi sebagai kuaci. Namun, biji bunga matahari ini ternyata juga dapat menghasilkan minyak nabati. Proses produksi minyak nabati dari biji bunga matahari adalah dengan diekstraksi lalu dilakukan evaporasi, distilasi, dan pemurnian. Minyak bunga matahari sangat baik untuk kesehatan kulit. Cara konsumsi minyak bunga matahari adalah dengan dioles atau dimasak, seperti untuk menumis maupun untuk menggoreng secara deep fried.

Minyak Kedelai

Selain sebagai sumber protein nabati, kacang kedelai juga dapat menghasilkan minyak yang bermanfaat untuk memperbaiki daya penglihatan. Khasiat tersebut disebabkan oleh kandungan omega 3 dalam minyak. Minyak kedelai dihasilkan melalui proses ekstraksi hingga pemurnian. Penggunaannya dapat dikonsumsi mentah maupun untuk dimasak. Namun, perlu hati-hati bagi penderita alergi terhadap kacang-kacangan ketika menyantap minyak kedelai ini.

Minyak Jagung

Biji-biji jagung selain dapat dikonsumsi secara langsung, dapat pula diambil minyaknya. Sama seperti minyak nabati lainnya, proses produksi minyak jagung dilakukan melalui ekstraksi hingga pemurnian. Minyak jagung dapat digunakan untuk menggoreng maupun menumis makanan. Kandungan nutrisi utama dalam minyak jagung adalah vitamin E. Konsumsi minyak jagung dapat menurunkan tekanan darah.

Minyak Nyamplung

Nyamplung merupakan tanaman herbal. Kulitnya biasa dimanfaatkan sebagai obat. Namun, biji dari tanaman ini juga dapat menghasilkan minyak. Kadar minyak dari tanaman nyamplung dapat mencapai 50%. Minyak tersebut bukan untuk dimakan melainkan untuk bahan bakar.

Minyak Jarak Kepyar

Minyak jarak kepyar juga berasal dari bijinya. Biji tersebut diekstraksi untuk mengeluarkan minyak yang terkandung di dalamnya. Kadar minyak pada biji jarak kepyar sekitar 53% - 56%. Minyak jarak kepyar juga bukan untuk dimakan melainkan untuk bahan bakar.

Minyak Kesambi

Pohon kesambi dikenal juga dengan sebutan kosambi. Daging buah dan biji tanaman ini dapat menghasilkan minyak hingga 70%. Minyak kesambi tidak bisa dimakan. Biasanya minyak tersebut digunakan sebagai bahan bakar. Itu tadi beberapa tanaman yang menghasilkan minyak nabati. Beberapa tanaman memang dapat dimakan tetapi beberapa lainnya biasa digunakan untuk bahan bakar. Sobat Tania yang ingin turut mengembangkan tanaman-tanaman penghasil minyak nabati tersebut dapat menggunakan Aplikasi Dokter Tania untuk panduan budidaya.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang