
Sumber Gambar: Jason Blackeye via Unsplash
Tingginya pengembangan infrastruktur di perkotaan membuat lahan pertanian semakin sempit. Seiring maraknya pembangunan perekonomian dan pemukiman di wilayah perkotaan, semakin meningkat pula alih fungsi lahan yang terjadi di perkotaan. Lahan-lahan yang dulunya merupakan lahan pertanian, berubah menjadi pemukiman penduduk.
Dengan semakin menyempitnya ketersediaan lahan pertanian di perkotaan, dewasa kini bercocok tanam tidak hanya dilakukan di lahan yang luas saja. Pemanfaatan lahan sempit di perkotaan seperti pekarangan rumah merupakan salah satu opsi yang bisa dipilih untuk mendukung pembangunan pertanian di perkotaan. Pemanfaatan pekarangan sangat erat kaitannya dengan usaha mencapai ketahanan pangan masyarakat yang dimulai dari skala yang paling kecil, yaitu skala rumah tangga. Salah satu cara yang bisa digunakan dalam pemanfaatan pekarangan adalah teknologi budidaya tanaman dengan metode aquaponik.Anda pasti sudah seringkali mendengar sistem hidroponik, yaitu sebuah sistem untuk budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media. Saat ini banyak teknologi bidang pertanian lain, salah satunya aquaponik.
Apa itu Aquaponik?
Aquaponik adalah sebuah sistem kombinasi antara budidaya tanaman dan budidaya hewan, yaitu ikan. Aquaponik juga bisa didefinisikan sebagai sebuah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Sama seperti hidroponik, aquaponik juga praktis dilakukan di pekarangan rumah. Ketika anda mengembangkan tanaman, secara otomastis ikan juga akan berkembang.
Tanaman yang dibudidayakan mendapatkan sumber makanan dari kotoran ikan, sedangkan ikan mendapatkan air sebagai tempat hidupnya dari ar yang telah dibantu dimurnikan oleh tanaman. Siklusnya yaitu ikan memakan pakan dan diubah menjadi feses yang terakumulasi dalam air. Feses yang mengandung banyak ammonia dan nitrat bersifat beracun bagi ikan, namun itu menjadi sumber hara bagi tanaman. Pada saat nitrat diserap oleh akar tanaman dan dijadikan sebagai unsur hara, disaat itu juga tanaman menyuling air dari bahan yang berbahaya dan air kembali ke kolam untuk kehidupan ikan. Keunggulan lain dari sistem aquaponik yaitu hemat air, zero waste, mudah dalam perawatan, tidak menggunakan bahan kimia (pure organic), dan hama yang menyerang akan berkurang.
Manfaat Aquaponik
- Kotoran ikan dalam aquaponik dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi yang baik bagi pertumbuhan tanaman
- Tanaman yang dihasilkan dari aquaponik merupakan produk organik, karena hanya menggunakan pupuk dari kotoran ikan
sebagai sumber hara tanamanMenghasilkan dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan, dari satu unit produksi. - Dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas.
- Bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrien.
- Selain untuk aplikasi komersial, aquaponik telah menjadi media edukasi dan media pemberdayaan masyarakat
- Pertumbuhan tanaman cenderung lebih cepat
- Pemeliharaan lebih mudah, tidak memerlukan penyiangan gulma
- Hemat penggunaan air
Berbagai Jenis Sistem Aquaponik
1. Sistem Rakit Apung
Cara kerja sistem rakit apung yaitu tanaman ditempatkan dan dibesarkan di lubang styrofoam atau pipa PVC. Posisi Styrofoam menggantung sehingga ada jarak antara permukaan air dengan pangkal akar. Kelemahan sistem ini diantaranya asupan nutrisi sangat kurang untuk tanaman dan pemasangan filter yang terpisah.
2. Sistem Pasang Surut
Cara kerja sistem pasang surut yaitu pompa di dalam kolam ikan akan mengangkat air menuju ke atas dan membanjiri wadah tanaman yang berisi akar tanaman. Dengan bantuan auto sifon, air akan mengalir kembali ke bawah atau kolam. Batas ketinggian air dan jumlah air yang keluar dari dalam wadah diatur oleh auto sifon. Akar tanaman akan menyerap unsur hara selama beberapa waktu saat air pasang dan selanjutnya bernapas saat air surut.
3. Sistem Deep Flow Technique (DFT)
Cara kerja sistem ini yaitu air dipompa dari kolam menuju wadah tanaman dan menggenangi akar tanaman setebal 3-5 cm. Wadah tanaman biasanya menggunakan talang atau gully dengan kemiringan tertentu dan akan mengalir kembali ke kolam. Akar akan menyerap unsur hara secara terus menerus
4. Sistem Nutrient Film Technique (NFT)
Prinsipnya hampir sama dengan DFT, tetapi aliran air yang melewati wadah dan akar tanaman hanya setipis film (2-3 mm). Kelebihan sistem ini adalah ketersediaan oksigen terlarut relatif tinggi. Kelemahan dalam sistem ini, pasokan listrik harus tersedia 24 jam untuk menjalankan pompa.
Jenis Tanaman untuk Aquaponik
- Kangkung
- Selada
- Bayam
- Sawi
- Cabai
- Kemangi
Jenis Ikan untuk Aquaponik
- Patin, waktu panen 4 – 5 bulan.
- Lele, waktu panen 2 – 3 bulan.
- Nila, waktu panen 4 – 6 bulan.
- Ikan mas, waktu panen 3 – 4 bulan.
- Bawal, waktu panen 4 – 6 bulan.
- Gurami, waktu panen 3 – 4 bulan.
Sumber: [1] Penelitian Habiburrahman. Aplikasi Teknologi Akuaponik Sederhana Pada Budidaya Ikan Air Tawar Untuk Optimalisasi Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). UIN Raden Intan. Lampung. 2018
[2] Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (2016), Baku Mutu Air Untuk Budidaya Ikan. http://www.bbpbat.net/index.php/artikel/60-baku-mutukualitas- air-budidaya.
[3] Cahyo Saparinto, Rini Susiana, Panduan Lengkap Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik, Yogyakarta: Lily Publisher, 2014. Fathulloh A.S., N. S. Budiana, Akuaponik Panen Sayur Bonus Ikan, Jakarta: Penebar Swadaya, 2015.