article-image

Sumber Gambar: Vishnu Prasad on Unsplash

Baca Juga
  • [Teknologi Irigasi Tetes] (https://www.neurafarm.com/blog/InfoTania/Teknologi%20Pertanian/teknologi-irigasi-tetes)

Irigasi adalah penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan pengaliran air menggunakan sistem, saluran dan bangunan tertentu dengan tujuan sebagai penunjang produksi pertanian, persawahan dan perikanan. Istilah irigasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu irrigate dan dalam bahasa Inggris, yaitu irrigation yang artinya pengairan atau penggenangan.

Istilah-Istilah Irigasi

Menurut Standar Perencanaan Irigasi KP-01 terdapat empat jenis irigasi, yaitu sebagai berikut,

  1. rigasi gravitasi (Gravitational Irrigation) Irigasi gravitasi adalah irigasi yang memanfaatkan gaya tarik gravitasi untuk mengalirkan air dari sumber ke tempat yang membutuhkan, pada umumnya irigasi ini banyak digunakan di Indonesia, dan dapat dibagi menjadi: irigasi genangan liar, irigasi genangan dari saluran, irigasi alur dan gelombang.
  2. Irigasi bawah tanah (Sub Surface Irrigation)
    Irigasi bawah tanah adalah irigasi yang menyuplai air langsung ke daerah akar tanaman yang membutuhkannya melalui aliran air tanah. Dengan demikian tanaman yang diberi air tidak lewat permukaan tetapi dari bawah permukaan dengan mengatur muka air tanah.
  3. Irigasi siraman (Sprinkler Irrigation) Irigasi siraman adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meniru air hujan dimana penyiramannya dilakukan dengan cara pengaliran air lewat pipa dengan tekanan sehingga dapat membasahi areal yang cukup luas. Pemberian air dengan cara ini dapat menghemat dalam segi pengelolaan tanah karena dengan pengairan ini tidak diperlukan permukaan tanah yang rata, juga dengan pengairan ini dapat mengurangi kehilangan air di saluran karena air dikirim melalui saluran tertutup.
  4. Irigasi tetesan (Trickler Irrigation/Drip Irrigation) Irigasi tetesan adalah irigasi yang prinsipnya mirip dengan irigasi siraman tetapi pipa tersiernya dibuat melalui jalur pohon dan tekanannya lebih kecil karena hanya menetes saja. Keuntungan sistem ini yaitu tidak ada aliran permukaan.

Berdasarkan cara pengaturan pengukuran aliran air dan lengkapnya fasilitas, jaringan irigasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu,

  1. Irigasi Sederhana Jaringan irigasi sederhana biasanya diusahakan secara mandiri oleh suatu kelompok petani pemakai air, sehingga kelengkapan maupun kemampuan dalam mengukur dan mengatur masih sangat terbatas. Ketersediaan air biasanya melimpah dan mempunyai kemiringan yang sedang sampai curam, sehingga mudah untuk mengalirkan dan membagi air. Jaringan irigasi sederhana mudah diorganisasikan karena menyangkut pemakai air dari latar belakang sosial yang sama. Namun jaringan ini masih memiliki beberapa kelemahan antara lain, terjadi pemborosan air karena banyak air yang terbuang, air yang terbuang tidak selalu mencapai lahan di sebelah bawah yang lebih subur, dan bangunan air bersifat sementara, sehingga tidak mampu bertahan lama.
  2. Irigasi Semi Teknis Jaringan irigasi semi teknis memiliki bangunan air yang permanen ataupun semi permanen. Bangunan air pada umumnya sudah dilengkapi dengan bangunan pengambil dan pengukur. Jaringan saluran sudah terdapat beberapa bangunan permanen, namun sistem pembagiannya belum sepenuhnya mampu mengatur dan mengukur. Karena belum mampu mengatur dan mengukur dengan baik, sistem pengorganisasian biasanya lebih rumit. Sistem pembagian airnya sama dengan jaringan sederhana, bahwa pengambilan dipakai untuk mengairi daerah yang lebih luas daripada daerah layanan jaringan sederhana.
  3. Irigasi Teknis Jaringan irigasi teknis mempunyai bangunan air yang permanen. Bangunan air serta bangunan bagi mampu mengatur dan mengukur. Di samping itu terdapat pemisahan antara saluran pemberi dan pembuang. Pengaturan dan pengukuran dilakukan dari bangunan airbsampai ke petak tersier. Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis. Untuk memudahkan sistem pelayanan irigasi kepada lahan pertanian, disusun suatu organisasi petak yang terdiri dari petak primer, petak sekunder, petak tersier, petak kuarter dan petak sawah sebagai satuan terkecil.

Untuk dapat mengetahui cara budidaya secara tepat dengan memanfaatkan irigasi, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini budidaya akan lebih mudah dipahami dan menghasilkan panen yang melimpah.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi