article-image

Sumber Gambar: Merrij On Unsplash

Baca Juga

Sistem pertanian terpadu merupakan serangkaian sistem pertanian yang melibatkan beberapa aspek seperti pertanian, peternakan dan perikanan yang saling berkaitan satu sama lain dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan sebuah ekosistem. Permakultur merupakan salah satu sistem pertanian terpadu yang berasal dari kata “permanent agriculture” yang berarti sistem budidaya yang permanen. Sistem ini memiliki konsep sistem pertanian berkelanjutan yang berbasis keanekaragaman, stabilitas, dengan tetap mempertahankan ekosistem alami.

Beberapa prinsip utama dari permakultur adalah:

  • Peduli akan bumi: yaitu bagaimana kita menjaga keberlanjutan ekosistem dari kebun kita.
  • Peduli akan manusia: yaitu bagaimana kita memperluas akses sumber daya yang diperlukan demi keberlangsungan hidup manusia
  • Pengaturan batas konsumsi dan populasi: yaitu bagaimana kita mengatur kebutuhan kita dan seberapa banyak sumber daya yang bisa disisihkan untuk masa depan.
  • “Apa yang kita ambil dari alam, harus kita kembalikan”

Umumnya dalam sistem permakultur mengadaptasi beberapa prinsip pertanian terpadu lainnya, diantaranya sistem tumpang sari, mulsa organik, agroforestry, sistem pertanian-ternak terpadu, pengendalian hama biologis, serta daur ulang sumber daya hayati. Sistem ini memaksimalkan ekosistem yang ada untuk berjalan secara alamiah.

Beberapa organisasi dan kebun permakultur yang telah berkembang di Indonesia antara lain adalah Bumi Langit, IDEP Foundation, Jiwa Damai, dan Moksa. Bumi Langit terletak di Yogyakarta sedangkan IDEP Foundation, Jiwa Damai dan Moksa berlokasi di Bali.

Sistem permakultur ini memiliki dampak dalam bidang lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Dampak dari permakultur terhadap lingkungan adalah meningkatkan keanekaragaman hayati apabila dibandingkan dengan sistem budidaya monokultur atau sistem pertanian intensifikasi. Sistem ini secara tidak langsung melindungi kualitas dan struktur tanah karena meminimalisir input pupuk dan pestisida dari luar. Secara ekonomi, sistem ini sangat mudah diaplikasikan dalam skala kecil, sehingga permakultur sangat cocok untuk dicoba di pekarangan rumah. Sistem ini juga dapat digunakan sebagai salah satu langkah yang dapat diambil untuk penanggulangan pasca bencana untuk mencukupi kebutuhan keluarga dalam skala kecil.

Nah, kurang lebih seperti itulah penjelasan mengenai sistem pertanian terpadu permakultur. Sistem ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses memulainya. Namun, apabila sistem ini telah berjalan dengan baik, niscaya keseimbangan ekosistem terjamin dengan baik dan alami tanpa banyak melibatkan input tambahan dari luar sistem.

Nah, apakah sobat Tania tertarik untuk memulai bertanam dengan sistem permakultur?

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi
  • Putro, R.H. and Miyaura, 2020. Indonesian permaculture: factors shaping permaculture farm systems in humid tropical Indonesia. Trop. Agr. Develop., 64(3):113-124.
  • Syuaib, M.F. 2016. Sustainable agriculture in Indonesia: facts and challenge to keep growing in harmony with environment. Agricultural Engineering International : The CIGR e-journal, 18(2):170-184.
  • Caritra.org. 2017. Memahami Lebih Dalam tentang Permakultur diakses pada 22 Maret 2021 pukul 20:39.