article-image

Sumber Gambar: https://unsplash.com/photos/To7sMNTs8_E

Topik: Permakultur Judul: Permakultur Di Lahan Sempit, Kenapa Tidak? Keyword: Permakultur, Lahan, Sempit, Perkotaan

** Permakultur Di Lahan Sempit Perkotaan, Kenapa Tidak?**

Setelah Sobat Tania mengetahui arti dan prinsip permakultur, mungkin selanjutnya yang jadi pertanyaan Sobat Tania adalah bagaimana mengonsep dan mendesain permakultur. Apakah permakultur harus didesain di lahan yang sangat luas? Ternyata jawabannya adalah tidak! permakultur bisa didesain di lahan yang sempit khususnya di kawasan perkotaan dengan ruang terbatas. Penasaran bagaimana mendesain permakultur di lahan yang sempit? Mari kita simak bersama penjelasannya. Selamat membaca Sobat Tania!

Baca juga" Menanam dengan Vertikultur, Untung atau Rugi? untuk mengetahui salah satu metode dalam menerapkan permakultur

Permakultur sebagai kegiatan berkebun dalam komunitas yang berdasarkan pada pemanfaatan lahan umum, akan memberikan pengaruh dalam tingkat kebersamaan masyarakat, seperti membangun semangat gotong royong dan kepemilikan bersama. Namun, jumlah lahan yang dimiliki tidak lagi menjadi masalah dan batasan, utamanya bagi orang perkotaan yang ingin mencoba permakultur secara mandiri. Masih banyak cara yang dapat digunakan untuk memperluas bidang tanam, seperti teknik taman vertikal dan akuaponik. Media penanaman alternatif masih bisa dilakukan dengan memanfaatkan dinding, pagar, dan atap bangunan, sehingga lahan sempit perkotaan tetap dapat digunakan untuk membuat sistem permakultur.

Desain Permakultur Di Lahan Perkotaan yang Sempit Salah satu desain permakultur yang cocok untuk lahan sempit di kawasan perkotaan adalah Zona Kebun untuk Rumah Tangga. Elemen-elemen desain tersebut meliputi: Rumah, dapur, kamar mandi, WC, tempat pembibitan, pagar dan tanaman merambat, kebun rumah, apotek dan dapur hidup, pohon buah dan naungan, pompa air, kompos dan tempat pengomposan,.penampungan air, kolam penampungan limbah, akuakultur (kolam), serta peternakan kecil.

Para-para atau penutup kanopi rumah untuk tanaman merambat bisa dibuat untuk naungan bagi rumah, hal itu bisa menciptakan suasana sejuk, utamanya di kota-kota besar yang umumnya bersuhu panas. Untuk daerah yang panas, bisa ditempatkan di sebelah barat, dan untuk daerah dingin bisa ditempatkan di bagian timur. Rumah tetap sejuk karena berkurangnya sinar matahari langsung. Elemen-elemen permakultur yang memiliki kebutuhan yang sama atau saling melengkapi, sebaiknya ditempatkan bersama-sama. Hal ini akan memaksimalkan hasil, namun meminimalisir waktu dan tenaga.

Baca juga Manfaat Pupuk Organik Untuk Tanah untuk mengetahui cara ramah lingkungan menjaga kesuburan tanah.

Membuat Desain Permakultur Jangka Panjang Sangatlah Penting Sebuah rencana memberi Sobat Tania suatu kerangka. Seperti sebuah rumah, desain kerangka kerja permakultur diperlukan sebelum membangun kelengkapan-kelengkapan lainnya, dan kerangka kerja yang baik akan menciptakan sebuah rumah yang kuat yang bisa bertahan untuk jangka panjang.

Untuk menerapkan permakultur tentu kita memerlukan cara budidaya tanaman yang tepat. Kita bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania untuk mengetahui cara budidaya yang baik sehingga bisa menjadi pedoman dan acuan dalam melaksanakan permakultur.

Referensi: McKenzie, Lachlan, dan Lemos, Ego. 2006. Buku Panduan Untuk Permakultur Menuju Hidup Lestari. Bali: Yayasan IDEP. Caritra.org (2017, 10 Novenmber). Memahami Lebih Dalam tentang Permakultur. Diakses pada 16 Januari 2020 dari https://www.caritra.org/2017/11/10/memahami-lebih-dalam-tentang-permakultur/

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang