
Sumber Gambar: https://www.pexels.com/photo/man-planting-plant-169523/
- Ciri-Ciri Tanah Yang Subur untuk mengetahui ciri-ciri dan tanda tanah merupakan tanah yang subur
- Cara Menjaga Tanah Agar Tetap Subur untuk mengetahui cara dan hal yang dapat dilakukan agar tanah tetap subur
Sterilisasi tanah dilakukan agar tanah terbebas dari kontaminasi mikroorganisme yang merugikan dan mengandung penyakit. Sterilisasi tanah bisa dilakukan dengan metode fisik dan metode kimia. Secara fisik, sterilisasi tanah bisa dilakukan dengan cara penguapan, pengovenan, dan pembakaran. Sedangkan secara kimia, sterilisasi tanah bisa dilakukan dengan menggunakan bahan kimia Basamid yang mengandung bahan aktif dazomet. Bagaimana metode sterilisasi tanah ini dilakukan? Mari kita simak bersama pembahasannya. Selamat membaca Sobat Tania!
Metode Kimia Sterilisasi Tanah
Media tanam tanah yang akan digunakan sebaiknya disterilkan terlebih dahulu, karena biasanya tanah banyak mengandung jamur dan bakteri. Sterilisasi media tanam dapat dilakukan dengan menggunakan fumigant tanah, misalnya Basamid (dazomet). Dalam hal ini Basamid bersifat multifungsi, yaitu berperan sebagai insektisida, fungisida, nematisida, bakterisida, dan herbisida. Hal ini dikarenakan gas methyl isothiocyanate yang dihasilkan Basamid akan mematikan serangga, cendawan, nematode, bakteri, dan gulma yang terbawa tanah. Apabila menggunakan Basamid, penggunaan insektisida karbofuran sudah tidak diperlukan lagi.
Satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Basamid adalah cara pengaplikasiannya. Langkah-langkah sterilisasi media tanam dengan fumigant Basamid adalah sebagai berikut,
(1) Tanah pada bedengan dicangkul hingga tersebar merata. Kemudian tebar 40-50 gram Basamid untuk setiap 1 meter kubik media tanah. Aduk dan campur menggunakan cangkul sampai rata. Basamid dapat menyebabkan iritasi kulit sehingga pengguna harus berhati-hati.
(2) Campurkan hasil adukan tanah dan Basamid tadi dengan pupuk kandang dan pupuk TSP (SP36)/NPK yang telah disiapkan. Aduklah semua bahan secara merata di tempat dengan permukaan yang rata, misalnya dilantai yang sebelumnya telah dibersihkan.
(3) Sirami campuran tersebutagar gas yang dikeluarkan segera bekerja. Aduk campuransekali lagi. Padatkan campuran tadi (bisa dengan diinjak-injak). Sirami lagi hingga mencapai kondisi kapasitas lapang (tidak terlalu becek maupun terlalu kering)
(4) Tutup bedengan dengan plastik (bisa menggunakan mulsa PHP) campuran tanah tadi agar gas yang dikeluarkan basamid bekerja menyelimuti media tanah.
(5) Plastik penutup dibuka setelah 7-10 hari, kemudian aduk campuran pada bedengan tadi dengan tujuan agar sisa-sisa gas segera hilang. Ulangi dengan sesekali disiram air, kemudian angin-anginkan sambil sesekali diaduk selama 7-14 hari.
(6) Setelah 14 - 20 hari lakukanlah penanaman bibit tanaman pada lahan yang sudah disterilisasi sesuai dengan jarak tanam yang ditentukan. Kemudian siram dengan air sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman.
Metode Fisik Sterilisasi Tanah
Metode fisik sterilisasi dapat dilakukan dengan, (1) Sterilisasi Oven, yaitu pemanggangan tanah di oven (tanah diletakkan di atas loyang) pada temperatur 70 derajat Celcius selama 2 jam/hari selama 3 hari berturut‐turut
(2) Sterilisasi Uap, yaitu pengukusan tanah (tanah diletakkan di atas loyang) selama 2 jam/hari, selama 3 hari berturut-turut.
(3)** Sterilisasi Pembakaran**, yaitu pembakaran tanah di tanah lapang (tanah diletakkan di dalam wadah lalu ditutupi dan dialasi mulsa). Setelah pembakaran, sisa‐sisa mulsa disisihkan. Sterilisasi tanah dengan metode fisik bisa dilakukan untuk tanah yang akan digunakan pada polibag dengan jumlah tanah yang tidak terlalu banyak. Untuk tanah dalam jumlah besar, metode kimia lebih disarankan untuk diaplikasikan. Setelah tanah disterilkan, untuk dapat mengetahui dosis pemberian pupuk pada media tanam secara tepat, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Kalkulator Pupuk di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini, pemberian pupuk akan menjadi efisien dan sesuai dengan kebutuhan hara tanaman.