article-image

Sumber Gambar: Waldemar Brandt on Unsplash

Musim kemarau merupakan waktu yang cukup menantang untuk bercocok tanam. Faktor utama yang memengaruhi kegiatan bertani pada musim ini adalah ketersediaan air untuk perawatan tanaman. Penanaman saat kemarau membawa resiko kekeringan yang mampu memengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan dan produksi tanaman sehingga berujung pada kegagalan panen (Bahrun, 2012). Salah satu upaya untuk mengurangi kegagalan panen adalah dengan menanam tanaman yang tahan terhadap kekurangan air. Berikut beberapa rekomendasi tanaman yang cocok untuk ditanam saat kemarau.

JAGUNG Suhu optimumi 21-34° Celcius Membutuhkan sinar matahari yang cukup Tanaman jagung tidak membutuhkan naungan. Jika ternaungi maka pertumbuhan terhambat, merusak biji, dan pembuahan terhambat. Tanah gembur, subur, berdrainase baik, pH 5,6-7

MENTIMUN Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering Cukup mendapat sinar matahari, suhu 21,1 - 26,7°Celcius dan tidak banyak hujan Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7

TERONG Dapat tumbuh dengan baik di dataran tinggi ataupun rendah Suhu udara yang baik yaitu antara 22-30° Celcius Membutuhkan tanah subur, lempung berpasir, kaya bahan organik, dan pH 6,8-7,3 Intensitas matahari cukup Saat pembentukan buah membutuhkan cuaca yang panas Tidak tahan terhadap genangan, sehingga membutuhkan drainase yang baik dan air dengan jumlah yang cukup.

Terdapat pula keuntungan bila menanam di musim kemarau, yaitu serangan hama penyakit yang minim. Berbeda dengan musim hujan dimana lahan cenderung tergenang air dan banyak percikan sehingga mempercepat penyebaran penyakit dan hama. Selain faktor tanaman, perlu diperhatikan juga metode budidaya seperti pemupukan dan pengairan yang cukup agar target panen dapat tercapai.

Sumber: https://ilmubudidaya.com/jenis-tanaman-yang-cocok-ditanam-pada-musim-kemarau http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-mentimun.html Bahrun, A., 2012. Pengaruh Pengairan Separuh Daerah Akar terhadap Efisiensi Penggunaan Air dan Produksi Kedelai (Glycine max L.) pada Musim Kemarau. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 40(1).

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang