article-image

Sumber Gambar: Animaflora from Getty Images Pro

Baca Juga

Para petani pada umumnya tidak menanami lahannya secara monokultur, tetapi secara polikultur atau disebut juga tumpang sari yaitu suatu bentuk sistem pola tanam campuran yang melibatkan dua jenis tanaman atau lebih pada satu areal dalam waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan. Namun pola tanam tumpang sari harus memperhatikan pemilihan tanaman yang akan dikombinasikan sehingga tidak merugikan atau saling menghambat pertumbuhan antara satu tanaman dengan tanaman lainnya.. Ada banyak keuntungan yang bisa diambil dari pola tumpang sari, misalnya mencegah kehadiran hama, meningkatkan produktivitas tanah, dan meningkatkan hasil panen. Namun, memilih tanaman tumpang sari tidak bisa dilakukan sembarangan, harus mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu. Bagaimana cara memilih tanaman yang tepat untuk tumpang sari? Mari kita simak bersama pembahasannya. Selamat membaca Sobat Tania!

Memilih Tanaman Yang Tepat Untuk Tumpang Sari

Pertimbangan yang harus dilakukan adalah jenis tanaman, sinar matahari, dan hara. Pastikan jenis tanaman yang digunakan bukan merupakan pohon inang bagi hama tanaman yang lain. Akan lebih baik tanaman yang satu merupakan tanaman yang tidak disukai oleh hama, seperti kebun selada yang ditanami tagetes dan adas. Tagetes dan adas dapat melindungi selada karena dapat mengeluarkan aroma khas yang dapat membuat bingung hama. Hal tersebut menyebabkan hama kesulitan untuk memakan selada. Hasilnya, hama tersebut tidak bisa tumbuh dan hidup berkembang biak di lahan selada organik yang ditumpang sari dengan tagetes atau adas. Sistem ini sering digunakan pada musim kemarau karena populasi hama meningkat pada musim tersebut. Tanaman yang bisa berfungsi untuk menghalau hama adalah tomat, kemangi, daun bawang, mint, peterseli, dan adas. Sementara itu, tanaman hias yang bisa digunakan adalah tagetes dan marigold.

Setelah menentukan jenis tanaman, Sobat Tania juga harus mempertimbangkan cahaya matahari dan unsur hara. Ketahui pula karakteristik masing-masing tanaman. Ada tanaman yang tidak membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi sehingga bisa berada di bawah naungan. Namun, ada juga yang membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi. Misalnya, seledri dan buncis. Tanaman buncis tidak terlalu tinggi sehingga tidak menghalangi sinar matahari yang dibutuhkan seledri. Sementara itu, untuk pola perakaran, jangan menggunakan dua jenis tanaman yang memiliki pola perakaran yang sama. Anda bisa menggunakan tanaman berakar melebar dengan tanaman berakar panjang ke dalam, seperti brokoli dengan kacang kapri. Kacang kapri berakar horizontal, sedangkan brokoli berakar dangkal.

Pola tanam tumpang sari memiliki beberapa keuntungan dibandingkan pola tanam monokultur, melalui mekanisme seperti penyediaan unsur hara dimana Jenis tanaman keluarga polong-polongan (Leguminsae) dapat berperan sebagai penyedia unsur hara Nitrogen (N) karena jenis tanaman ini bisa mengikat N dari udara melalui simbiosis dengan bakteri pada nodul akar. Selain itu tanaman seperti Dandelions yang memiliki akar tunggang yang panjang dapat mengambil unsur hara dari tanah yang dalam ke dekat permukaan tanah yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman di sekitarnya yang memiliki perakaran dangkal.

Sebagai tanaman perangkap yaitu terdapat tanaman yang menarik perhatian hama sehingga menjauh dari tanaman utama, contohnya selada air menarik perhatian ulat yang menyerang tanaman dari keluarga kubis-kubisan. Mengganggu serangga hama, terdapat kajian yang membuktikan bahwa serangga hama yang terbang kurang berhasil menyerang tanaman utama bila tanaman tersebut dikelilingi oleh jenis tanaman lain. Mencegah serangan hama, dimana beberapa jenis tanaman mencegah hama merusak tanaman utama, misalnya bau yang dihasilkan tanaman kenikir atau Tagetes menghalangi hama Aphids untuk menyerang tanaman di sekitarnya.

Sebagai pengundang predator hama, yaitu tanaman yang memiliki nektar atau pollen yang banyak seperti kenikir mendorong populasi predator hama yang lebih banyak misalnya lalat bunga yang merupakan predator hama Aphids. Dan tanaman pelindung yaitu beberapa tanaman membutuhkan tanaman pelindung untuk mengoptimalkan produktivitasnya, misalnya tanaman kopi biasanya tumbuh dengan tanaman pelindung dadap, Cassia atau tanaman lain yang berfungsi melindungi tanaman kopi dari sinar matahari yang terlalu terik.

Panduan pemilihan tanaman tumpang sari dibutuhkan karena begitu banyak jenis sayuran yang bisa dipilih untuk dikombinasikan. Panduan ini dapat menunjukkan tanaman yang dapat mendukung atau malah menghambat pertumbuhan tanaman lainnya. Berikut ini beberapa jenis tanaman sayuran dan tumpang sari yang dianjurkan serta yang harus dihindari seperti bawang merah atau bawang putih. Keluarga bawang-bawangan dapat mendukung pertumbuhan tanaman buah, keluarga Solanaceae (tomat, kentang, cabai), keluarga kubis-kubisan seperti kubis, brokoli, kubis bunga karena mengusir Aphids, ulat kubis dan kumbang. Keluarga bawang-bawangan dibantu oleh tanaman tomat, kenikir dan mint yang dapat menjauhkan hama Thrips. Keluarga bawang-bawangan ini kurang cocok ditanam dengan keluarga polong-polongan seperti buncis dan kacang merah.

Cabe Merah atau Cabe Rawit merupakan keluarga cabe ini mendukung pertumbuhan tanaman okra dan didukung oleh tanaman tomat, bawang-bawangan, bunga matahari, kacang polong dan basil karena keluarga cabe ini membutuhkan kelembaban yang tinggi. Keluarga cabe kurang cocok ditanam dengan keluarga kubis-kubisan. Selain itu kentang membantu pertumbuhan keluarga kubis-kubisan, polong-polongan dan jagung manis karena dapat mengusir kumbang. Tanaman kentang sendiri dibantu oleh tanaman polong-polongan, keluarga bawang-bawangan dan kenikir. Keluarga bawang-bawangan mencegah tanaman kentang terserang penyakit hawar daun, sedangkan keluarga polong-polongan mengurangi serangan kumbang. Tanaman kentang kurang cocok ditanam dengan wortel, bunga matahari dan keluarga Solanaceae lainnya misalnya mentimun dan tomat.

Untuk dapat mengetahui cara budidaya tanaman dengan sistem tumpang sari, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini cara budidaya akan lebih mudah dipahami dan menghasilkan panen yang melimpah.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi