Salinitas merupakan salah satu faktor pembatas penting dalam pertumbuhan tanaman. Konsep dasar dari salinitas tanah dapat dijabarkan sebagai berikut. Air di dalam tanah diserap oleh akar tanaman melalui proses yang disebut dengan osmosis yang melibatkan pergerakan air dari tempat dengan konsentrasi garam rendah (tanah) ke tempat dengan konsentrasi garam tinggi (bagian dalam sel akar). Konsentrasi garam dalam tanah yang tinggi akan menyebabkan pergerakan air dari tanah ke akar melambat, sedangkan konsentrasi garam tinggi di dalam tanah akan menyebabkan air terikat kuat pada partikel tanah sehingga akar tanaman kesulitan menyerap air dan tanaman akan layu. Kondisi ini yang disebut sebagai salinitas.

Gejala kerusakan tanaman akibat salinitas

Gejala awal munculnya kerusakan pada tanaman akibat salinitas adalah sebagai berikut:

1. Berubahnya warna daun menjadi lebih gelap daripada warna normal (hijau-kebiruan).
2. Ukuran daun lebih kecil.
3. Batang dengan jarak tangkai daun yang lebih pendek.

Kadar salinitas tinggi dapat menyebabkan beberapa gejala seperti berikut:

1. Daun menjadi kekuningan (klorosis).
2. Tepi daun akan mati mengering akibat terkena burning (terbakar, berubah menjadi kecoklatan).

Pengaruh Tsunami terhadap pertumbuhan tanaman

1. Tsunami ternyata tidak hanya menyebabkan kerusakan bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya, namun ternyata memberikan dampak terhadap lahan pertanian. Secara tidak langsung, tsunami juga dapat menyebabkan tingginya salinitas tanah dan kerusakan pada tanaman.
2. Tsunami dapat menyebabkan tercemarnya lahan pertanian akibat terjangan air laut dan terendapnya lumpur dengan kadar garam tinggi di atas permukaan tanah

Nah, sekian penjelasan mengenai dampak salinitas terhadap pertumbuhan tanaman. Apabila Sobat Tania ingin mengetahui cara budidaya tanaman, Sobat Tania dapat menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania yang berisikan panduan menanam dan informasi mengenai hama penyakit. Selamat mencoba!