article-image

Sumber Gambar: https://www.canva.com/media/MADavadQB-s

Baca Juga

di, jagung, dan kedelai, atau biasa disebut Pajale, merupakan komoditas utama yang diproduksi dibawah pengawasan langsungKementerian Pertanian dan Pemerintah. Karena perannya yang strategis, ketiga komoditas utama ini selalu diupayakan untuk menghasilkan panen yang melimpah dengan produktivitas tinggi. Tapi, berapa sebenarnya jumlah panen per hektar yang optimal bagi ketiga komoditas ini? Dan faktor apa saja yang mempengaruhinya? Mari kita simak bersama pembahasannya. Selamat membaca Sobat Tania!

Jumlah Panen Per Hektar Yang Optimal Untuk Pajale

Rata-rata padi di Indonesia memiliki produktivitas jumlah panen 5-6 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektar. Dan dengan varietas unggul IPB 3S (sejak dirilis pada 2012 silam) terus dikembangkan hingga saat ini mampu mencapai produktivitas 8,5 ton/hektar Gabah Kering Giling. Angka ini lebih tinggi 3 ton dari rata-rata produksi beras biasa yaitu 5-6 ton GKG/hektar.

Meskipun ditanam pada musim kemarau, hasil panen terbukti tetap tinggi. Varietas ini mampu mencapai 14,2 ton gabah kering panen (GKP) per hektar, sedangkan produksi riilnya 10,6 ton GKP/hektar. Setelah dijemur, diperoleh 8,5 GKG ton/hektar yang kemudianmenjadi 5,5 ton beras/hektar setelah diolahi menjadi beras.

Varietas padi pada umumnya ditanam pendek-pendek dan anakannya banyak. Tapi, malai atau sekumpulan bunga padinya hanya 160-180 bulir. Dalam hal ini, varietas IPB 3S lebih unggul, yaitu\ satu tangkai bisa berisi 300-350 butir malai. Bobot bulir padinya lebih berat yaitu 28 gram tiap 1.000 biji, sedangkan padi pada umumnya hanya 26 gram per 1.000 biji.

Rata-rata produktivitas jagung secara nasional sekitar 6 ton per hektar. Produktivitas jagung paling tinggi dapat melamapaui angka 8 ton per hektar, khusus di wilayah sentra utama produksi jagung. Dengan menggunakan varietas unggul benih BISI-18 yang ditanam jarak rapat 60 cm x 15 cm, hasil panen tanam rapat bisa mencapai 12,8 ton/hektar dan paling rendah 10 ton/hektar. Jika luas area tanam jagung varietas BISI-18 mencapai 42,8 hektar, maka hasil panen dapat melampaui angka 428 ton.

Rata-rata produktivitas kedelai nasional adalah 1,5 ton/hektar. Dengan pengembangan kedelai varietas unggul baru (VUB), volume panen kedelaimencapai 3 ton/hektar. Terdapat 10 jenis kedelai VUB yang dibudidayakan secara nasional, antara lain Burangrang, Dega 1, Dena 1, Devon 1, GH toleran genangan 8, Anjasmoro. Varietas Dena 1 mampu menghasilkan 3,55 ton/ha.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Panen Per Hektar Pajale

Faktor yang mempengaruhi jumlah panen per hektar pada komoditas padi, jagung, dan kedelai ini antara lain: (1) varietas tanaman varietas unggul akan menghasilkan jumlah panen yang lebih banyak karena mempunyai keunggulan-keunggulan yang berbeda dari varietas lainnya seperti dapat bertahan di lingkungan kering dan resisten terhadap hama dan penyakit. (2) Sistem budidaya dan penanaman Sistem budidaya dan penanaman juga akan mempengaruhi jumlah panen yang dihasilkan, seperti cara tanam rapat pada jagung atau penggunaan air yang tidak terlalu banyak pada padi.(3) Iklim dan serangan hama serta penyakit Iklim dan serangan hama penyakit juga sangat mempengaruhi jumlah panen dan produktivitas yang dihasilkan. Sehingga penanganan terhadap dua faktor ini harus diperhatikan. Untuk dapat mengetahui cara budidaya yang tepat untuk komoditas padi, jagung, dan kedelai ini, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Budidaya di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini cara budidaya akan lebih mudah dipahami dan menghasilkan panen yang melimpah.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi