
Sumber Gambar: Nah pada artikel kali ini, Sobat Tania akan mengetahui serba-serbi ekoenzim dari kulit pisang termasuk cara membuatnya. Selamat membaca!
- Cara Membuat Ekoenzim untuk mengetahui cara pembuatan ekoenzim demi kelestarian lingkungan hidup.
- Pupuk Organik Cair dari Kulit Pisang untuk mengetahui cara membuat pupuk organik cair dari kulit pisang
Beberapa waktu yang lalu, kita sudah pernah membahas tentang cara membuat ekoenzim yang ternyata memiliki banyak manfaat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan juga untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Seperti yang Sobat Tania ketahui, ekoenzim merupakan cairan yang merupakan hasil fermentasi sampah dapur yang berasal dari bahan-bahan organik. Sisa sayuran dan buah-buahan menjadi salah satu bahan dasar pembuatan ekoenzim termasuk kulit pisang. Saatnya kita cek yuk manfaat tiap tiap komponen
Manfaat Kulit Pisang
Seperti yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya, kulit pisang bahkan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair yang baik untuk tanaman. Siapa sangka bahwa ternyata kulit pisang bisa memberikan begitu banyak manfaat? Biasanya, setelah mengonsumsi buah yang satu ini, kulitnya akan kita buang begitu saja. Perlu Sobat Tania ketahui bahwa kita juga bisa memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan dasar pembuatan cairan ekoenzim.
Manfaat Ekoenzim
Nah, biasanya, cairan ekoenzim dibuat dengan bahan dasar kulit jeruk karena aroma kulit jeruk sendiri merupakan aroma yang digemari banyak orang. Namun, apa salahnya kita membuat kulit pisang sebagai bahan dasar ekoenzim? Lalu, apa manfaat ekoenzim lainnya selain sebagai pupuk tanaman?
Ekoenzim bisa dimanfaatkan sebagai cairan pembersih. Kita bisa menggunakannya untuk mengepel lantai, membersihkan kamar, dan membersihkan kaca. Namun, jika Sobat Tania hendak menggunakannya sebagai pembersih kaca, memang ada baiknya jika kita membilasnya kembali dengan air karena ekoenzim menyisakan residu di kaca yang telah dibersihkan.
Selain itu, ekoenzim juga bisa dimanfaatkan untuk pengusir hama atau sebagai disinfektan. Sobat Tania bisa menyemprotkan 15ml ekoenzim yang sudah dicampur dengan 500 ml air ke tempat di mana kecoak, lalat sering berada. Ekoenzim sendiri juga tidak berbahaya untuk lingkungan sekitar karena proses fermentasi yang terjadi mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi karbonat (CO3). Senyawa karbonat sendiri sangat bermanfaat untuk menjaga kehidupan biota laut dan tanaman yang ada di dalamnya. Lalu, bagaimana cara membuatnya?
Cara Membuat Ekoenzim dari Kulit Pisang
Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang berupa:
- Botol Plastik
- Timbangan
- 500 ml air mineral
- 150 gram kulit pisang
- 50 gram gula merah (bisa diganti dengan gula pasir atau air sisa cucian beras)
Jika sudah menyiapkan semua alat dan bahannya, Sobat Tania bisa memulai proses membuat ekoenzim. Pastikan juga menggunakan botol plastik bening agar Sobat Tania bisa mengamati perubahan apapun yang terjadi di dalamnya. Setelah itu, berikut adalah tahapan membuat cairan ekoenzim:
- Masukkan 500 ml air ke botol plastik
- Potong/cincang gula merah hingga halus
- Campurkan atau larutkan 50 gram gula merah yang sudah dicincang halus dengan 500 ml air di dalam botol
- Potong kulit pisang menjadi beberapa bagian untuk dicampurkan ke dalam botol plastik bersama air mineral dan gula merah. Untuk perbandingannya sendiri antara 3:1:10 (kulit pisang, gula, dan air)
- Sisakan ruang untuk produksi gas yang akan dihasilkan pada saat proses fermentasi terjadi
- Aduk cairan yang ada di dalam botol plastik dengan cara dijungkir balikkan beberapa kali
- Simpanlah di tempat dingin, kering dan berventilasi untuk proses fermentasi yang sempurna
Sobat Tania harus rajin membuka tutup botol cairan setiap hari sampai 3 bulan lamanya. Ekoenzim akan terbentuk sempurna setelah proses fermentasi selama 3 bulan. Membuka tutup botol setiap hari akan membantu pertukaran gas untuk hasil fermentasi yang ada. Bagi Sobat Tania yang ingin tahu info lebih lengkap mengenai ekoenzim, Sobat bisa memanfaatkan fitur Tanya Ahli dari Aplikasi Dokter Tania agar semua pertanyaan mengenai pertanian dan ekoenzim dapat terjawab!