article-image

Sumber Gambar: Andresr from Getty Images Pro

Baca Juga

Dewasa ini masyarakat dunia kembali tersadar akan pentingnya kesehatan bumi yang sejalan dengan kesehatan manusia sendiri. Gerakan-gerakan “peduli lingkungan”, “back to nature”, “go green” dan semacamnya mulai marak diperbincangkan. Trend baru ini menekankan pada gaya hidup sehat dengan menggunakan bahan-bahan alami dalam setiap kegiatan konsumsi.

Tak terkecuali pada bidang pertanian, bahan-bahan kimia non alami turut ditinggalkan demi mengikuti gaya hidup mutakhir tersebut. Pupuk kimia, pestisida sintetis, hormon tumbuh sintetis mulai ditinggalkan dalam kegiatan budidaya tanaman. Pangan sehat dan bergizi tinggi kini banyak diproduksi melalui metode pertanian organik. Tentunya hal ini membawa kemajuan untuk perbaikan bumi dan kesehatan manusia. Namun, tak pelak bahwa sistem ini juga memiliki tantangannya tersendiri. Berikut merupakan bahasan mengenai keberjalanan pertanian organik.

Pengertian Pertanian Organik

Pertanian Organik (Organic Farming) merupakan suatu sistem pertanian yang mendorong tanaman dan tanah tetap sehat melalui cara pengelolaan tanah dan tanaman dengan pemanfaatan bahan-bahan organik alamiah sebagai input. Sistem ini menghindari pupuk dan pestisida buatan kecuali untuk bahan-bahan yang diperkenankan (IASA, 1990). Sistem pertanian organik mempraktikkan aspek ekologi, sosial-ekonomi, dan mutu hasil yang baik, seimbang, dan berkelanjutan. Maka dari itu, pertanian organik tidak hanya meninggalkan pemberian bahan organik, tetapi juga memperhatikan cara budidaya, keuntungan yang berkeadilan (antara produsen, pedagang, dan konsumen), serta menghasilkan produk yang berkualitas.

Tujuan dari pertanian organik adalah untuk menyediakan produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta tidak merusak lingkungan. Hal ini guna memenuhi tuntutan gaya hidup sehat yang secara internasional menyaratkan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), mengandung nutrisi tinggi (nutritional attributes), dan bersifat ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Tujuan lain dari sistem pertanian organik adalah meningkatkan siklus biologi dengan melibatkan mikroorganisme, flora, dan fauna untuk menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah.

Pada idealnya sistem pertanian organik bersifat absolut, artinya segala input bahan kimia anorganik ditiadakan. Bahan-bahan yang bisa ditambahkan dalam lahan budidaya guna menambah nilai produktivitas adalah bahan organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Namun, terdapat pula beberapa sistem yang masih memperbolehkan sedikit bahan anorganik berupa pupuk kimia disertai dengan aplikasi herbisida dan pestisida secara selektif dan rasional disebut dengan sistem pertanian organik rasional.

Peluang dan Tantangan Pertanian Organik di Indonesia

Indonesia memiliki peluang yang cukup besar dalam pasar pertanian organik ini. Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik dapat mencapai 75,5 ha. Selain luas lahan, Indonesia juga telah memiliki sumber daya yang cukup untuk pemenuhan perkembangan pertanian organik. Sumber daya manusia Indonesia sangat banyak. Beragam tanaman juga dapat dikembangkan. Teknologi pengomposan juga pembuatan pupuk dan pestisida organik lainnya sudah tersedia di lapangan. Maka dari itu, bukan hal yang mustahil untuk pengembangan pertanian organik di Indonesia.

Di sisi lain, pada pasar internasional produk organik mencapai volume 5%-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan. Saat ini pasar tersebut sebagian besar masih disuplai oleh negara maju seperti Australia, Amerika, dan Eropa. Negara Asia yang turuti mendominasi pasar ini adalah Jepang, Taiwan, dan Korea. Melihat potensi yang ada, bukan tidak mungkin jika Indonesia turut ambil peran dalam pasar produk organik dunia ini.

Namun, peluang yang ada perlu diperbesar dengan mengatasi tantangan-tantangan pasar pertanian organik ini. Beberapa tantangan tersebut adalah produktivitas pertanian organik yang lebih rendah, biaya sertifikasi lahan dan produk yang mahal, sumber daya petani yang perlu diedukasi lebih lanjut, serta inovasi teknologi yang sederhana, cepat, dan tepat guna.

Dari segala peluang dan tantangan yang ada, peran pemerintah merupakan kunci bagi perkembangan pertanian organik di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga perlu turut bekerja sama dalam pengembangan ini. Sobat Tania dapat turut berkontribusi dari rumah dengan melakukan budidaya organik sendiri. Untuk panduan lengkapnya, sila unduh Aplikasi Dokter Tania

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi