article-image

Sumber Gambar: Jupiter Images from Photo Images

Baca Juga

Asap cair (liquid smoke) merupakan hasil kondensasi atau juga pengembunan yang berasal dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibakar untuk membuat asap cair pada umumnya mengandung selulosa, hemiselulosa, dan beberapa senyawa karbon lainnya. Tempurung kelapa merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat asap cair. Tempurung kelapa sendiri banyak dihasilkan dari industri pengolahan buah kelapa, pasar tradisional dan rumah tangga. Secara umum, asap cair dibuat melalui proses yang dibagi menjadi tiga tahapan di antaranya pirolisis, kondensasi, dan redistilasi. Berikut adalah proses pembuatan asap cair:

Pembuatan Asap Cair

Pada dasarnya asap dapat diubah menjadi bentuk cair melalui teknologi pembakaran (pirolisa) dan juga pengembunan (kondensasi). Dengan teknologi tersebut, asap cair dapat dihasilkan, begitu juga dengan tar dan arang dengan masing-masing perbandingannya adalah 45%:10%:45%. Pada artikel kali ini, kita akan mencoba membahas proses pembuatan asap cair menggunakan bahan tempurung kelapa. Untuk itu, beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan adalah tempurung kelapa, ruang pembakaran (pirolisa) dan juga ruang pendinginan (kondensor).

Setelah mempersiapkan alat dan bahan, sekarang saatnya memulai proses pembuatan asap cair:

  1. Langkah yang pertama ialah membersihkan tempurung kelapa yang sudah dikeringkan. Setelah itu, potonglah tempurung kelapa menjadi ukuran lebih kecil yaitu 7 – 9 cm agar dapat mempermudah proses pembakaran.
  2. Jangan lupa untuk mengeringkan tempurung kelapa untuk menghilangkan air yang masih tersisa.
  3. Setelah tempurung kelapa telah dipastikan kering, masukkanlah ke dalam reaktor pirolisis dan diproses pada temperatur 300 – 650o C selama 5-8 jam pembakaran. Hasil pembakaran nantinya akan menghasilkan abu dan gas. Gas itulah yang nanti akan menghasilkan asap cair.
  4. Asap hasil pembakaran kemudian dikondensasi dengan bantuan kondensor yang berbentuk spiral melingkar. Proses pemurnian asap cair berfungsi untuk mendapatkan asap cair yang bebas dari bahan berbahaya sehingga aman jika akan digunakan sebagai bahan pengawet makanan.
  5. Setelah hasil kondensasi selesai dan sudah menghasilkan asap cair, maka asap cair bisa diendapkan selama satu minggu.
  6. Asap cair yang dihasilkan masih berupa asap cair grade 3 yang belum bisa digunakan. Selanjutnya, asap harus didestilasi lagi hingga mencapai grade 1 untuk bisa digunakan. Sebagai tambahan informasi, asap cair grade 3 pada dasarnya bisa digunakan sebagai penghilang bau busuk pada olahan karet, untuk asap cair grade 2 sendiri bisa digunakan untuk bio-insektisida dan asap cair grade 1 bisa digunakan sebagai bahan pengawet makanan. Tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang asap cair? Manfaatkanlah fitur ‘Tanya Ahli’ pada Aplikasi Dokter Tania untuk berkonsultasi langsung dengan ahli pertanian. Semoga bermanfaat!
Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang