article-image

Sumber Gambar: https://www.canva.com/media/MADFmtR17r4

Baca Juga

Urin sapi sangat berpotensi untuk digunakan sebagai pupuk organik cair (POC). Bayangkan saja, 1 ekor sapi dewasa bisa menghasilkan urin 15 liter per hari. Hal ini sangat menguntungkan peternak sapi karena sebagian peternakan sapi memiliki sapi lebih dari 10 ekor. Urin yang semula dianggap limbah sematabisa dapat diubah menjadi produk yang bernilai ekonomis, yaitu pupuk organik cair. Apa saja manfaat dari pupuk organik cair dari urin sapi? Dan bagaimana cara membuatnya? Mari kita simak bersama pembahasannya. Selamat membaca Sobat Tania!

Manfaat Pupuk Organik Cair Urin Sapi Pupuk organik cair (POC) urin sapi memiliki banyak kelebihan, diantaranya: mempunyai kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan air lebih banyak apabila dibandingkan dengan kotoran sapi padat. Selain itu, POC urin sapi mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai zat pengatur tumbuh (ZPT) pada tanaman. Bau khas urin ternak dari POC urin sapidapat mencegah datangnya berbagai hama tanaman. Dapat disimpulkan bahwa pupuk organik cair (POC) dari urin sapi memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai pupuk cair bagi tanaman, sebagai zat pengatur tumbuh tanaman, dan juga sebagai pestisida nabati.

Penelitian menyebutkan bahwa urin sapi memiliki kandungan unsur kimia yang lebih banyak dari kotoran sapi padat. Kandungan Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) pada urin sapi (secara berturut-turut yaitu sekitar 1%, 0.5%, dan 1.5%)), lebih tinggi dari pada kotoran padat (secara berturut-turut yaitu 0,4%, 0.2%, dan 0.1%). Meskipun demikian, kadar air urin sapi yang lebih banyak dibanding kotoran padat, dan kandungan amoniak urin sapi sangat tinggi yang harus dikurangi (dihilangkan) dulu sebelum diaplikasi pada tanaman. Jika kandungan amoniak pada urin sapi ini masih tinggi, maka urin sapi tidak bisa digunakan sebagai pupuk karena bisa membunuh tanaman tersebut.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Urin Sapi Proses pembuatan pupuk organik cair (POC) dari urin sapi ini sangat mudah. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu, (1) Urin Sapi sebanyak 100 liter yang sudah bersih dari kotoran seperti bekas pakan, kotoran padat, atau kotoran lainnya. (2) Bioaktivator sebanyak 0,5 Liter. Bisa menggunakan beberapa jenis bioaktivator yang umum dijumpai di pasaran seperti Superdegra, EM-4, Semanggi atau jenis lainnya. (3) Tetes Gula Merah sebanyak 1 liter. (4) Air kelapa atau air kedelai sebanyak 20 liter. Tetes gula dan air kelapa/air kedelai digunakan sebagai makanan bakteri pengurai agar berkembangbiak.

Proses pembuatan pupuk organik cair (POC) urin sapi, yaitu (1) Siapkan tong kapasitas 100 liter untuk tempat fermentasi. (2) Masukkan tetes gula merah 1 liter ke dalam tong. (3) Masukkan bioaktivator 0.5 liter ke dalam tong. (4) Masukkan air kelapa atau air kedelai ke dalam tong kemudian diaduk aduk. (5) Masukkan urin sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai tercampur sempurna. (6) Tutup tong agar fermentasi berjalan sempurna (secara aerob). (7) Proses fermentasi dilakukan selama 2 minggu. Setelah 2 minggu, tong dibuka untuk dilihat hasilnya. (8) Jika POC sudah terbentuk sempurna, kemas POC dalam derijen plastik ukuran 5 liter, 10 liter, atau 20 liter.

Pengaplikasian POC urin sapi dapat dilakukan sebagai berikut: (1) Sekitar 1-2 gelas air mineral (sekitar 250 ml) POC dimasukkan dalam tangki knapsack sprayer 14 liter. (2) Penyemprotan dilakukan sesuai kebutuhan tanaman. Penyemprotan biasanya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 9.00 dan sore hari setelah jam 15.00. Untuk dapat mengetahui dosis pemupukan yang tepat dan efisien, Sobat Tania bisa menggunakan fitur Kalkulator Pupuk di Aplikasi Dokter Tania. Dengan fitur ini pemupukan akan efisien dan mencukupi untuk pertumbuhan karena akan sesuai dengan kebutuhan hara tanaman.

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang
Lihat Referensi