
Sumber Gambar: Michelle R from Getty Images Pro
- Kunci Utama Sukses Bercocok Tanam dengan Pola Tumpang Sari untuk panduan penanaman secara tumpang sari.
- Cara Tepat Memilih Tanaman untuk Tumpang Sari untuk panduan pemilihan tanaman tumpang sari.
Green house atau rumah kaca menjadi salah satu alternatif tempat untuk bercocok tanam. Bangunan ini berbentuk layaknya rumah dengan dinding transparan dari kaca atau plastik. Penanaman di dalam green house diyakini lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Kuantitas dan kualitas hasil produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan penanaman di lahan terbuka. Tanaman juga dapat tumbuh di setiap musim. Area green house bersifat steril sehingga tanaman pun lebih terjaga dari hama dan penyakit. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman di dalam green house. Berikut adalah beberapa tips dalam bertanam di green house.
Pemilihan Tanaman yang Tepat
Meskipun greenhouse bersifat steril, hama dan penyakit tetap dapat masuk lalu mengganggu pertumbuhan tanaman. Setelah melakukan sterilisasi di awal kegiatan budidaya, pastikan juga tanaman yang dikembangkan tidak membawa bibit penyakit dari tempat asalnya. Gunakan bibit-bibit tahan hama dan memiliki sifat unggul lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan tanaman dapat lebih optimal dan menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Pemasangan Jaring di Green House
Hama dapat masuk ke dalam green house jika perlindungannya kurang maksimal. Maka dari itu, green house perlu dipasang semacam jaring untuk mencegah datangnya serangga. Jaring juga berfungsi untuk menjaga aliran udara di dalam green house agar tetap bersirkulasi dengan baik. Alat jebakan serangga juga bisa ditambahkan untuk memaksimalkan pengontrolan organisme pengganggu tanaman. Alat ini biasanya berupa cairan yang membuat serangga mendekat dan bersifat mematikan.
Pembatasan Batas pada Tanaman Tertentu
Beberapa tanaman sebaiknya tidak ditanam secara berdampingan. Maka dari itu, perlu diberi pembatas antara tanaman yang satu dengan yang lainnya. Tanaman-tanaman buah dipisahkan dari tanaman bunga. Pemisahan tersebut dilakukan agar tidak terjadi perpindahan hama antar tanaman. Pembatas dapat berupa plastik atau jaring.
Pengecekan Rutin Harian
Seperti halnya di lahan terbuka, kegiatan budidaya di green house juga memerlukan monitoring. Pengecekan rutin dilakukan setiap hari untuk melihat ada atau tidaknya hama yang menyerang. Hama akan mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga produksinya kurang maksimal. Selain itu, dilakukan pula pemantauan terhadap pengairan. Tanah yang basah akan mudah memunculkan jamur dan sumber penyakit lainnya.
Isolasi Tanaman Tertentu
Jika terdapat tanaman yang terkena hama atau penyakit, sebaiknya dilakukan isolasi. Tanaman dijauhkan dari tanaman lain yang sehat. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penyebaran penyakit yang lebih luas. Bakar tanaman yang berpenyakit atau setidaknya keluarkan dari green house untuk disembuhkan secara terpisah.
Pembangunan Greenhouse
Posisi green house dianjurkan memanjang dari timur ke barat agar tanaman mendapatkan panas lebih panjang di siang hari. Disarankan pula untuk meletakkan pemanas atau pendingin buatan yang dibutuhkan saat musim tertentu. Thermostat juga sebaiknya dipasang untuk mengontrol pengaturan suhu. Ventilasi dipastikan tetap bekerja maksimal dan seinmbang. Beberapa lampu seperti fluoresen, LED, atau neon bisa dipasang sebagai tambahan sumber pencahayaan. Jadi selain tanaman, perhatikan pula kondisi lingkungan dan bangunan fisik dari green house agar proses budidaya dapat berjalan dengan baik. Untuk panduan budidaya lainnya, sila unduh Aplikasi Dokter Tania.